Tentu kita semua sudah sering mendengar tentang peribahasa di atas. Tong kosong nyaring bunyinya adalah sebuah pribahasa yang memilik makna tersirat, tong kosong artinya pandai berbicara sedangkan nyaring bunyinya artinya tidak pandai dalam bertindak atau pelaksanaannya kurang optimal.

Kata tong kosong ini biasanya sering digunakan kepada orang yang banyak berargument atau banyak ngomong tetapi pelaksanaannya tidak optimal bahkan mungkin tidak melakukan apa-apa. Pribahasa ini sering digunakan kepada orang yang pandai dalam mengeluarkan ucapan-ucapan yang membuat orang lain termotivasi, tetapi pelaku yang pandai berbicara ini tidak sepandai apa yang dia lakukan, sebab kemampuan berbicara dengan bertindak sangatlah berbeda. Karena lahirnya suatu tindakan yang baik karena adanya pemikiran yang cemerlang, inilah yang kadang atau tidak pernah diketahui oleh orang pandai dalam berbicara atau berargument.

Baca juga:  BURUH SPN BUKAN CUMA BISA KERJA, TAPI BISA TAMPILKAN PENTAS SENI TARI

Arti peribahasa tong kosong nyaring bunyinya adalah orang yang banyak bicara namun tidak mau bekerja atau orang yang banyak bicara tapi dia tidak memahami apapun (sok tahu). Sering kali tipe orang yang tong kosong nyaring bunyinya ini mengeluarkan pendapatnya berdasarkan analisisnya yang menurut akalnya yang asal-asalan tetapi bukan dari segi pengalaman-pengalaman yang pernah ia lakukan serta bukan berdasarkan pertimbangan pertimbangan yang matang. Dan sering kali pula apabila disuruh melakukan dia akan menghindar dengan seriba satu alasan.

Oleh sebab itu harus hindarilah prilaku yang hanya tong kosong nyaring bunyinya ini, jadilah manusia yang pandai dalam berargumen dan pembuktian yang bagus melalui tindakan dan perbuatan. Sehingga pribahasa tong kosong ini tidak melekat pada seorang individu tersebut. Seperti kita tahu bahwa peribahasa Indonesia selalu memiliki makna yang padat, kuat, dan menyindir. Seperti pada peribahasa tong kosong nyaring bunyinya ini, kita dapat memetik pelajaran. Bahwa kita sebagai manusia jangan terlalu banyak berbicara, melainkan kita harus membuktikannya dengan tindakan yang nyata.

Baca juga:  PELATIHAN NEGOSIASI DAN ADVOKASI

Shanto/Editor