(SPN News) Pekalongan, 30 September 2016, PSP SPN PT Panamtex mengadakan konsolidasi dengan anggota terkait beberapa permasalahan yang muncul dari internal dan eksternal PSP. Acara ini diselenggarakan di rumah saudara Furqon Wahid yang beralamat di Desa Pandanarum Tirto Kabupaten Pekalongan. Dalam pertemuan ini hadir Ketua PSP bung Ibnu Masud beserta pengurus dan 40 orang anggota. Tujuan dari konsolidasi ini selain untuk membahas berbagai permasalahan yang ada juga untuk lebih menguatkan silahturahim diantara pengurus dan anggota PSP.

Acara dimulai pukul 13.30 WIB, dalam pembukaannya bung Ibnu Masud menyampaikan beberapa informasi tentang hasil Konfercab DPC SPN Kabupaten Pekalongan. Kemudian dilanjutkan dengan membahas tentang langkah advokasi yang akan dilakukan terkait permasalahan anggota yang belum diikut sertakan dalam program BPJS Ketenagakerjaan. Diharapkan agar semua anggota dapat berperan aktif untuk mendata teman-temannya agar secepatnya dapat didaftarkan ke BPJS Ketenagakerjaan.

Baca juga:  SIDANG ke- 13 KASUS KRIMINALISASI BURUH

Pada kesempatan ini bung Tabiin juga menyampaikan tentang perjuangan SPN dalam kenaikan UMK Tahun 2017, juga tentang aksi unjuk rasa yang dilakukan SPN di Jakarta pada tanggal 29 September 2016 dalam rangka menuntut penghapusan PP No 78 Tahun 2015, penolakan upah padat karya dan besaran kenaikan upah untuk tahun 2017. Seperti yang kita ketahui dengan adanya PP No 78 maka kenaikan upah buruh tidak akan lebih besar dari 10% apalagi dengan keadaan sekarang yang menurut data yang diproyeksikan pemerintah hanya berkisar diangka inflasi 4.2% dan pertumbuhan ekonomi 5,2%. Karena itu perlu disadari bahwa seluruh pekerja harus berjuang terus untuk menuntut pencabutan PP No 78 tahun 2015 ini.

Baca juga:  KEMENAKER AKAN UPAYAKAN KARYAWAN PT ARNOTT'S BEKERJA KEMBALI

Acara kemudian dilanjutkan dengan diskusi, diantara ada anggota yang menyampaikan agar pengurus dapat lebih meningkatkan kesejahteraan anggota dan meminta agar pengurus dapat memperjuangkan untuk adanya penghargaan masa kerja sehingga selisih pekerja lama dengan pekerja yang baru akan semakin signifikan.

Setelah sesi diskusi, acara pun ditutup dengan doa.

 

Masud/Coed