SPN News – Perusahaan teknologi asal China, TikTok, dikabarkan memberhentikan puluhan pekerja di unit periklanan dan penjualannya. Hal itu terjadi di tengah isu gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilakukan berbagai perusahaan teknologi global.
Dikutip dari Japan Today, seorang juru bicara mengonfirmasi bahwa platform media sosial itu memangkas sebanyak 60 pekerjaan pada Selasa (23/1/2024).
Kendati demikian, perusahaan tidak menjelaskan alasan PHK dilakukan. Namun, juru bicara itu mengatakan, bahwa pekerja yang terkena dampak PHK dapat melamar posisi lainnya di TikTok yang saat ini membuka lebih dari 120 lowongan pekerjaan.
PHK yang dilakukan TikTok ini menambah daftar perusahaan teknologi yang melakukan langkah serupa dalam beberapa bulan terakhir. Sebelumnya, perusahaan teknologi besar seperti Meta, Twitter, Netflix, dan Spotify juga telah mengumumkan PHK.
PHK yang dilakukan perusahaan teknologi ini disinyalir sebagai dampak dari berbagai faktor, seperti inflasi yang tinggi, resesi global, dan persaingan yang semakin ketat.
Beberapa analis menilai, PHK yang dilakukan TikTok ini bisa menjadi tanda-tanda gelombang PHK baru di industri teknologi. Hal ini mengingat TikTok merupakan salah satu perusahaan teknologi yang masih tumbuh pesat.
Namun, analis lain menilai, PHK yang dilakukan TikTok ini masih tergolong kecil dibandingkan dengan perusahaan teknologi lainnya. Oleh karena itu, PHK ini tidak serta merta menjadi tanda-tanda gelombang PHK baru.
Terlepas dari itu, PHK yang dilakukan TikTok ini tentu menjadi kabar buruk bagi para pekerja di industri teknologi. Hal ini mengingat PHK bisa berdampak pada perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Apakah TikTok akan PHK Lagi?
Pada saat ini, belum ada informasi lebih lanjut apakah TikTok akan melakukan PHK lagi di masa mendatang. Namun, jika melihat tren PHK yang dilakukan perusahaan teknologi lainnya, tidak menutup kemungkinan TikTok juga akan melakukan PHK lagi.
SN-01/Berbagai Sumber