Foto Istimewa
(SPNEWS) Ribuan driver ojek online (ojol) di Surabaya yang tergabung dalam Front Driver Tolak Aplikator Nakal (Frontal) melakukan demonstrasi terhadap kebijakan aplikator pada (24/8/2022). Demo ini sempat diwarnai sweeping kepada sesama ojol yang masih beroperasi. Sweeping ini terpantau oleh IDN Times di sekitaran Jalan Ahmad Yani.
Korlap Aksi, Samuel mengatakan, aksi sweeping yang dilakukannya merupakan bentuk spontanitas. Karena sebelumnya, Frontal sudah memberikan imbauan kepada seluruh driver untuk tidak beroperasi dalam satu hari ini. Semua diminta ikut dalam demo.
“Ini bentuk solidaritas sekaligus spontanitas. Ketika ada teman yang sedang berjuang, kemudian ada yang masih bekerja mereka yang berjuang spontan melakukan sweeping dan memberikan edukasi agar menghargai teman-teman yang sedang berjuang,” ujarnya.
Terpisah, Humas Frontal Jatim, Daniel Lukas Rorong mengatakan, para peserta aksi yang ikut dari berbagai wilayah. Pihaknya sudah mengimbau untuk tidak melakukan tindakan anarkis selama aksi demo damai berlangsung, serta senantiasa menerapkan protokol kesehatan.
Daniel juga meminta maaf, jika nantinya aksi akan menimbulkan dampak kemacetan pada rute-rute yang akan dilewati. “Tak hanya diikuti oleh driver online roda dua (ojek online) dan roda empat (taksi online) dari Surabaya saja, peserta aksi juga ada perwakilan dari Gresik, Lamongan, Bangkalan, Sumenep, Sidoarjo, Mojokerto, Malang, Pasuruan, Kediri, Ponorogo, Blitar, Lumajang, Jember bahkan ada juga yang berasal dari Banyuwangi,” kata dia.
Para pedemo sendiri memulai aksi di frontage depan Kantor Dinas Perhubungan Jawa Timur di Jalan Ahmad Yani Surabaya. Setelah itu mereka bergeser ke kantor Diskominfo Jawa Timur. Kemudian peserta aksi akan melanjutkan konvoi ke Polda Jawa Timur di kawasan yang sama yakni Jalan Ahmad Yani Surabaya.
Setelahnya, aksi akan berlanjut ke kantor perwakilan 4 aplikator yakni Shoppee di Jalan Ronggolawe, Gojek di Raya Ngagel, Grab di Plasa Boulevard Pemuda di depan WTC, dan In Driver di MNC Tower di TAIS Nasution. Massa aksi juga akan bergerak ke Kantor
Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kanwil IV Jawa Timur di Jalan Basuki Rachmad, DPRD Jawa Timur di Jalan Indrapura, Polrestabes Surabaya di Jalan Sikatan dan berakhir di Grahadi Jalan Gubernur Suryo.
Adapun rincian tuntutan aksi demo:
1. Libatkan Frontal Jawa Timur bersama pemerintah untuk merumuskan tarif dan aturan perjanjian kemitraan (Semua Aplikasi Driver) di seluruh daerah Jawa Timur
2. Turunkan potongan aplikasi menjadi 10 persen
3. Hapus biaya layanan pemesanan (biaya tidak langsung) yang hanya menguntungkan aplikator saja.
4. Menolak sistem double order
5. Menolak sistem Autobid
6. Rubah Rentang Jarak 0-5 km menjadi 0 – 4 km untuk biaya tarif minimal
7. Menolak aturan denda dan hapus fitur cancel berujung denda yang merugikan driver/mitra aplikasi angkutan barang
8. Hapus dan bebaskan zona merah (area publik) seluruh Jawa Timur untuk ojek online dan taksi online
9. Bebaskan mitra untuk menjadi driver individu tanpa terikat koperasi atau vendor yang merugikan sepihak.
10. Bubarkan komunitas bentukan aplikator
/Editor