(SPN News) Semarang, dari tanggal 10 – 12 Agustus 2017 DPP SPN mengadakan workshop rencana strategis pengorganisasian. Kegiatan ini merupakan kerjasama DPP SPN dengan IndustriALL dan diikuti oleh 25 peserta dari 6 DPD SPN yang ada di Pulau Jawa yaitu: DPD SPN Provinsi Jawa Timur, DPD SPN Provinsi Jawa Tengah, DPD SPN Provinsi DIY, DPD SPN Provinsi Jawa Barat, DPD SPN Provinsi Banten dan DPD SPN DKI Jakarta. Adapun tujuan dari workshop ini adalah untuk melakukan pemetaan terhadap perusahaan-perusahaan yang sudah ada serikat pekerjanya maupun yang belum ada serikat pekerjanya dan setelahnya perangkat organisasi untuk melakukan langkah-langkah strategis dimana masih banyak tenaga kerja yang belum berserikat dapat direkrut menjadi anggota SPN yang tujuan akhirnya akan meningkatkan posisi tawar SPN kepada perusahan, sebagaimana di sampaikan Sekretaris Umum DPP SPN bapak Ramidi.
“Untuk menyikapi ataupun mengantisipasi kondisi nasional dimana dalam beberapa tahun terakhir ini banyak perusahaan yang ada di JABODETABEK mulai melakukan relokasi ke wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur, sehingga dari kegiatan relokasi sudah yang berlangsung tersebut perlu disikapi oleh SPN bagaimana nanti SPN yang ada di Jawa Tengah, Jawa Timur untuk dapat menyambut kedatangan pekerja-pekerja dari perusahaan yang relokasi tersebut”, kata Sekretaris Umum DPP SPN Bapak Ramidi dalam sambutannya.
Ibu Darlina Sihombing sebagai narasumber dalam materi yang disampaikannya, lebih menekankan materi untuk kegiatan praktek diskusi bagi masing-masing wilayah tentang pemetaan perusahaan/serikat pekerja, analisa dari data yang sudah di petakan, kemudian rencana strategi kedepan. Dari masing-masing hasil diskusi tersebut tiap daerah kemudian melakukan presentasi, yang merupakan langkah yang seharusnya dilakukan kedepan oleh perangkat organisasi tingkat daerah sebagai rencana tindak lanjut acara workshop di Semarang selama 3 (tiga) hari tersebut.
Pada acara penutupan workshop hari Sabtu tanggal 12 Agustus 2017 bapak Ramidi menyampaikan bahwasanya kondisi perburuhan internasional makin memprihatinkan dan bagaimana dunia internasional mengkampanyekan untuk menghidupkan kembali jalur sutra yang merupakan jalur perdagangan internasional. Yang mana negara-negara yang terlintas jalur sutra tersebut agar ikut sistem atau pola kapitalis dan juga ILO sudah mencanangkan pekerjaan yang fleksibel yang mana kondisi itu akan bisa lebih buruk dari sistem kontrak ataupun outsorching.
Heri Yogyakarta 1/Coed