(SPN News) Jakarta, 7 Oktober 2016 bertempat di depan gedung DPR/MPR ratusan massa buruh yang tergabung dari beberapa Federasi serikat pekerja diantaranya SPN, FSPMI, FARKES, GARTEKS dll, melakukan aksi unjuk rasa untuk memperingati International World Day for Decent Work yang jatuh setiap tanggal 7 Oktober dan ini merupakan peringatan yang ke 8 kalinya. Tujuan dari aksi unjuk rasa ini adalah untuk mendesak agar pemerintah segera meratifikasi Konvensi ILO yang terkait dengan Decent Work, diantaranya Konvensi No 176 tentang kesehatan dan keselamatan di tambang dan Konvensi ILO No 183 tentang Maternitas.

Baca juga:  KEMENDAGRI SOROTI PASAL 166 AYAT (3) RUU CIPTA KERJA

Aksi unras dimulai pukul 09.00 WIB, para peserta aksi mulai membentangkan spanduk dan poster tentang tuntutan “Pekerjaan Layak” atau Decent Work. SPN bersama federasi yang lain yang tergabung di dalam Industri ALL menyuarakan tuntutan agar pemerintah dan DPR segera merativikasi Konvensi ILO 183 yang mengatur antara lain : kehamilan dan kelahiran yang aman dan sehat, masa menyusui yang lebih lama, cuti melahirkan yang lebih panjang serta upah dibayar penuh (14 minggu), perlindungan dari diskriminasi di tempat kerja dan kepastian kerja. Perwakilan aksi SPN dari DPD Banten pada aksi kali ini mempersembahkan sebuah threatrikal tentang kehidupan pekerja perempuan, menurut Nurtifah threatrikal ini menceritakan realita pekerja perempuan yang masih banyak mengalami perlakuan tidak adil dan belum mendapatkan kepastian kerja  yang layak. Disisi sebagai perempuan pekerja merekapun bertanggung jawab sebagai ibu rumah tangga dengan segala problematikanya.

Baca juga:  TINDAK KEKERASAN PEKERJA KORSEL BERUJUNG DI PENGADILAN

Dalam aksi ini selain tuntutan tentang isu Maternitas dan kesehatan serta keselamatan pekerja tambang, disuarakan pula tentang penolakan terhadap sistem kerja kontrak, outsourcing , harian lepas dan pekerja magang karena semua sistem kerja tersebut tidak memberikan kepastian kerja.

Karena aksi hari ini bertepatan dengan hari Jumat maka keseluruhan aksi unjuk rasa ditutup pukul 11.30 WIB

 

Shanto/Coed