Ilustrasi

Jakarta masuk dalam jajaran kota termahal di dunia

(SPNEWS) Jakarta, Kota Jakarta berara diurutan ke-20 dari 25 kota termahal dunia 2021. Berdasarkan laporan dari Global Wealth and Lifestyle Report, Jakarta mengalahkan Sao Paulo, Mumbai, Mexico City, Vancouver, dan Johannesburg.

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Mohammad Faisal mengatakan bahwa laporan itu menunjukkan barang-barang yang dikonsumsi orang kaya di Jakarta selama pandemi COVID-19 tidak mengalami penurunan. Sangat ‘jomplang’ dengan apa yang terjadi dengan orang miskin.

“Bukan hanya dibandingkan dengan orang miskin, dengan yang kalangan menengah pun jauh sekali tingkat kesejahteraan mereka. Istilahnya jomplang ya dari sisi kemampuan mereka untuk berbelanja tuh sering hampir tidak terbatas,” kata Faisal, (14/4/2021).

Dengan adanya pandemi COVID-19, justru membuat si kaya makin kaya dan si miskin semakin miskin. Hal itu dikarenakan si kaya lebih banyak menabung karena tidak bisa menghabiskan uangnya sebagaimana mestinya seperti untuk liburan hingga gym.

“Ini bisa kelihatan misalnya pada saat pandemi salah satunya tingkat simpanan orang Indonesia terutama yang dengan rekening di atas Rp 5 miliar di bank justru pada saat pandemi dia malah makin cepat peningkatannya. Padahal yang rekening kecil yang di bawah Rp 100 juta itu cenderung menurun dari sisi pertumbuhannya,” tuturnya.

Baca juga:  ASIAN DEVELOPMENT BANK PREDIKSI EKONOMI INDONESIA NEGATIF

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), gini ratio Jakarta per September 2020 sebesar 0,400 atau meningkat dibanding periode sebelumnya yang berada di posisi 0,391. Itu berarti potret ketimpangan di Jakarta semakin lebar, bahkan lebih tinggi dari rata-rata nasional 0,385.

“Secara nasional kan 0,385, Jakarta 0,400 di 2020. Artinya kesenjangan di Jakarta lebih gede dari rata-rata nasional. Meskipun yang paling tinggi ada di Yogyakarta karena yang miskinnya kan jauh lebih dalam dibandingkan di Jakarta,” kata Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad secara terpisah.

Untuk diketahui, gini ratio adalah indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat ketimpangan pendapatan antar masyarakat di suatu negara atau suatu daerah. Jika angkanya semakin tinggi atau mendekati 1, itu berarti ketimpangan semakin tinggi.

“Kesenjangan di Jakarta jauh lebih tinggi, kesenjangan ekonomi itu jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional dan ini cukup mengkhawatirkan. Artinya orang yang berpendapatan rendah dengan yang kaya kesenjangannya makin buruk,” tuturnya.

Baca juga:  RAPAT TEAM DATA BASE DPD SPN JAWA BARAT

Mengutip CNBC, daftar kota termahal itu memang didasarkan pada harga sejumlah barang mewah yang dibeli oleh orang-orang kaya di 25 kota dunia. Khusus tahun ini, daftar tersebut terjadi perubahan besar. Empat dari 18 item diganti karena pandemi COVID-19 mengubah kebiasaan belanja konsumen.

Empat item yang ditendang dari daftar item harga termahal di antaranya personal trainers, wedding banquets, Botox, dan piano. Kini digantikan dengan sepeda, treadmill, asuransi kesehatan, dan paket teknologi, termasuk laptop dan telepon.

“Selama setahun dilanda lockdown global, teknologi pribadi dan treadmill melonjak popularitasnya, sementara harga sepatu wanita anjlok. Ke depan, kami pikir semua item ini akan terus menjadi barang termahal” kata laporan itu.

Secara keseluruhan, barang mewah yang mengalami penurunan harga terbesar dalam dolar AS adalah sepatu wanita turun 11,7%, suite hotel 9,3%, dan anggur 5,3%. Sedangkan penerbangan kelas bisnis 11,4%, wiski 9,9%, dan jam tangan 6,6% mengalami peningkatan terbesar.

SN 09/Editor