​Pabrik sepatu yang baru beroperasi di provinsi Jawa Tengah diharapkan dapat mendorong pertumbuhan industri sepatu nasional.

(SPN News) Jakarta, Asosiasi Persepatuan Indonesia (Asprisindo) meyakini pertumbuhan industri alas kaki lebih baik pada tahun ini yang didorong oleh realisasi beberapa pabrik baru. Sepanjang 2017 pertumbuhan industri alas kaki yang dilihat berdasarkan nilai ekspor, hanya tumbuh sebesar 2% ke angka US$4,7 miliar dari US$4,6 miliar.

Tahun 2018 industri sepatu akan disokong dengan berproduksinya pabrik sepatu baru di provinsi Jawa Tengah seperti di Jepara dan Brebes. Oleh karena itu diharapkan agar industri sepatu dapat tumbuh diatas 3.5%. Tetapi yang menjadi masalah utama dalam industri sepatu adalah lemahnya industri pendukung. Industri pendukung dalam negeri belum berkembang, sehingga produsen sepatu masih harus mengimpor bahan baku dari luar negeri. Hal ini menyebabkan biaya produksi masih lebih tinggi dibandingkan dengan negara lain.

Baca juga:  KLARIFIKASI PENUTUPAN PT SHINTA BUDHIRANI INDUSTRIES (SHINTATEX)

Industri pendukung harus dikembangkan, karena itu perlu upaya dari pemerintah untuk mengembangkan industri pendukung ini seperti industri penyamakan kulit. Selain itu diharapkan pemerintah bisa juga memberikan keringanan pajak sehingga investor lebih bergairah untuk menanamkan modalnya di industri sepatu.

Shanto dikutip dari berbagai sumber/Editor