Dari data yang diolah Badan Pusat Statistik (BPS) DIY jumlah pengangguran di DIY ada Februari 2018 adalah 65.600 orang
(SPN News) Yogyakarta, (12/05/2018) dalam dua tahun terakhir, jumlah penganggur di DIY meningkat cukup banyak. Tak hanya jumlah penganggur yang meningkat, tingkat pengangguran terbuka (TPT) juga turut bergerak naik. Berbagai kebijakan Pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja nampaknya belum cukup menekan laju pengangguran.
Dari data yang diolah Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, pada Februari 2016, jumlah penganggur DIY sebanyak 59.000. Lalu pada Februari 2017, jumlahnya naik jadi 60.000 orang.
Padahal jumlah angkatan kerja pada tahun itu (2,115 juta) lebih sedikit dibanding Februari 2016, yang sebanyak 2,9 juta. Pada Februari 2018, jumlah pengangguran naik cukup banyak jadi 65.600 orang, dari total angkatan kerja sebanyak 2,142 juta orang.
Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi (Disnakertrans) DIY Sriyati mengatakan, Februari adalah bulan yang belum stabil, sebab proyek Pemerintah belum pada jalan karena baru mulai tahap persiapan. Selain itu, petani juga sedang dalam masa tunggu panen, sehingga banyak yang nganggur.
Meskipun Sriyati menyebut Februari adalah bulan yang belum stabil, tapi dari data BPS DIY, angka penganggur yang dihitung pada Agustus juga menunjukkan peningkatan. Pada Agustus 2016, jumlah orang tanpa kerja sebanyak 57,040. Kemudian pada bulan yang sama di tahun berikutnya, angka pengangguran ada di angka 64.020.
“Sebetulnya, kalau dibilang apakah program ketenagakerjaan tidak berdampak? Juga tidak ya. Karena bertambahnya angkatan kerja. Angkatan kerja terus bertambah, sehingga kesempatan kerja tidak dapat menutup jumlah angkatan kerja,” ujar Sriyati melalui sambungan telepon, Kamis (10/5/2018).
Adapun untuk TPT DIY, pada Februari 2018 angkanya sebesar 3,06% atau naik dari Februari 2017 yang sebesar 2,84%. TPT adalah indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat penawaran tenaga kerja yang tidak terserap pasar kerja.
Hasil Sakernas DIY pada Februari 2018 menunjukan, TPT perkotaan selalu lebih besar dibanding pedesaan, karena perkotaan punya lebih banyak sektor formal, yang untuk memasukinya perlu keahlian tertentu.
Sriyati mengatakan, TPT DIY memang naik, tapi posisinya masih dibawah angka nasional. Meskipun demikian Pemda DIY akan terus bergerak dengan menyiapkan SDM dan mendorong penciptaan lapangan kerja.
“Pengangguran tidak bisa hanya ditangani pemerintah saja. Semua stakeholder harus terlibat. Yang lebih banyak menciptakan lapangan kerja adalah swasta. Kalau pemerintah menyiapkan program yang mendorong terciptanya lapangan kerja dan mengkondisikan ketenagakerjaan agar tetap kondusif, sehingga investor tidak lari,” jelas Sriyati.
Shanto dikutip dari Harianjogja.com/Editor