Ilustrasi SPBU

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku khawatir dengan nasib Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik PT Pertamina (Persero). Hal itu menyusul masifnya pengembangan mobil listrik dan industri EV battery di Indonesia.

(SPNEWS) Jakarta, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku khawatir dengan nasib Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik PT Pertamina (Persero).

Hal itu menyusul masifnya pengembangan mobil listrik dan industri EV battery di Indonesia.

“Hadirnya EV battery kan terdampak dengan bisnis Pertamina karena pom bensin sendiri 20 tahun mendatang ketika semua pakai mobil listrik akan banyak orang charging di rumah,” kata Erick saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Jakarta, (20/1/2021).

Baca juga:  GUBERNUR BARU HARAPAN BARU BURUH DKI JAKARTA

Dirinya meyakini kondisi itu mau tidak mau membuat masyarakat akan meninggalkan SPBU. Terlebih lagi setelah harga mobil listrik mulai terjangkau oleh masyarakat.

“80 persen akan melakukan itu. pom bensin akan terdampak,” tuturnya.

Erick berharap adanya strategi jangka panjang untuk mengurangi dampak dari transformasi pola konsumsi masyarakat dari energi fosil ke listrik.

Diketahui, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN telah meresmikan penambahan empat SPKLU di Tol Trans Jawa antara lain SPKLU Rest Area Km 207 A Palikanci, SPKLU Rest Area 379 Batang, dan SPKLU Rest Area Km 519 A/B Sragen.

Direncanakan hingga tahun 2025 mendatang, PLN akan membangun 2.400 SPKLU. PLN akan terus mendukung implementasi Perpres No. 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan.

Baca juga:  SIDANG PERTAMA GUGATAN KONTRAK DI PT SUN DONG IL PLASTIK

SN 09/Editor