Ilustrasi

(SPNEWS) Sistem upah murah adalah praktik pembayaran buruh dengan gaji yang jauh di bawah standar upah minimum yang wajar. Selama bertahun-tahun, sistem ini telah menjadi topik perdebatan yang hangat dalam konteks ekonomi global. Namun, dengan perkembangan kondisi ekonomi saat ini, sistem upah murah semakin tidak relevan dan kontroversial. Artikel ini akan membahas mengapa sistem upah murah telah kehilangan relevansinya dalam konteks ekonomi saat ini.

Inflasi yang Meningkat

Salah satu alasan utama mengapa sistem upah murah sudah tidak relevan adalah adanya inflasi yang terus meningkat. Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa seiring berjalannya waktu. Peningkatan ini secara langsung mempengaruhi daya beli pekerja. Sistem upah murah, yang mendasarkan pada pembayaran yang jauh di bawah biaya hidup yang wajar, tidak lagi mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dasar pekerja. Karyawan yang menerima upah murah akan terus merasa tertekan oleh kenaikan biaya hidup, dan ini dapat menyebabkan ketidakstabilan ekonomi.

Baca juga:  MEMBANGUN TRANSPARANSI MENUJU JAMINAN SOSIAL SEMESTA

Persaingan Global

Dalam era globalisasi, perusahaan harus bersaing dalam pasar global yang sangat kompetitif. Mereka tidak lagi dapat mengandalkan upah murah sebagai keunggulan kompetitif. Sebaliknya, perusahaan yang berfokus pada inovasi, kualitas produk, dan efisiensi operasional lebih cenderung berhasil. Sistem upah murah dapat merusak citra perusahaan dan memicu protes serta boikot konsumen. Oleh karena itu, perusahaan sekarang lebih cenderung untuk membayar upah yang wajar guna mempertahankan reputasi mereka.

Pertumbuhan Ekonomi yang Sehat

Ekonomi yang sehat membutuhkan konsumen yang memiliki daya beli yang cukup. Upah murah tidak hanya merugikan pekerja, tetapi juga dapat menghambat pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Ketika pekerja menerima upah yang rendah, mereka memiliki sedikit uang untuk dibelanjakan, yang pada gilirannya mempengaruhi penjualan dan profitabilitas perusahaan. Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang sehat, penting untuk memberikan upah yang cukup kepada pekerja.

Baca juga:  RUU KESEHATAN DIKHAWATIRKAN GANGGU PENGELOLAAN JAMINAN SOSIAL PEKERJA/BURUH

Perlindungan Hak Buruh

Sistem upah murah seringkali melanggar hak buruh yang diakui secara internasional. Buruh berhak menerima upah yang wajar dan kondisi kerja yang aman. Kepentingan pekerja harus diperhatikan agar menciptakan lingkungan kerja yang adil dan berkelanjutan. Dalam banyak negara, regulasi telah diperkuat untuk melindungi hak buruh dan memastikan pembayaran upah yang sesuai.

Dalam konteks ekonomi saat ini, sistem upah murah telah kehilangan relevansinya. Inflasi yang meningkat, persaingan global, pertumbuhan ekonomi yang sehat, dan perlindungan hak buruh adalah faktor-faktor utama yang membuat praktik ini semakin tidak relevan. Untuk menciptakan ekonomi yang lebih adil dan berkelanjutan, penting bagi perusahaan dan pemerintah untuk memastikan bahwa pekerja menerima upah yang wajar dan dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka. Sistem upah murah harus ditinggalkan demi kesejahteraan pekerja dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

SN 09/Editor