SPN News -Delokalisasi, atau pemindahan pekerjaan ke negara lain dengan biaya tenaga kerja yang lebih murah, telah menyebabkan hilangnya banyak pekerjaan di negara maju, termasuk Indonesia. Sektor manufaktur, khususnya, telah mengalami dampak delokalisasi yang signifikan. Contohnya, perusahaan multinasional seperti Nike dan Adidas telah memindahkan banyak pabrik mereka ke negara-negara Asia Tenggara seperti Vietnam dan Indonesia di mana biaya tenaga kerja lebih murah. Hal ini menyebabkan hilangnya pekerjaan di negara-negara maju, dan juga menyebabkan tekanan pada upah dan kondisi kerja di negara-negara tujuan delokalisasi.
Pengaturan Kerja yang Tidak Pasti dan Kerentanan Pekerja
Semakin banyak pekerja yang bekerja dengan kontrak jangka pendek, freelance, atau paruh waktu. Hal ini membuat mereka lebih rentan terhadap eksploitasi dan sulit untuk mendapatkan hak-hak yang sama dengan pekerja tetap. Contohnya, pekerja platform digital seperti ojek online dan kurir sering kali tidak mendapatkan jaminan sosial, seperti asuransi kesehatan dan pensiun, dan mereka juga tidak memiliki hak untuk cuti dan upah lembur.
Kesenjangan Digital dan Keterbelakangan Pekerja
Kesenjangan digital antara yang memiliki akses internet dan yang tidak semakin besar. Hal ini membuat pekerja yang tidak memiliki akses internet tertinggal dalam hal pendidikan, pelatihan, dan peluang kerja. Contohnya, di Indonesia, hanya sekitar 64% orang yang memiliki akses internet. Hal ini berarti bahwa banyak pekerja di Indonesia tidak dapat mengakses pelatihan online dan informasi tentang hak-hak mereka sebagai pekerja.
Tantangan bagi Serikat Pekerja: Elaborasi dan Solusi
Serikat pekerja perlu beradaptasi dengan perubahan ini dan mengembangkan strategi baru untuk melindungi hak-hak pekerja. Berikut adalah beberapa tantangan yang dihadapi serikat pekerja, beserta elaborasi dan solusinya:
1. Menjangkau Pekerja yang Terdelokalisasi dan Bekerja dengan Pengaturan yang Tidak Pasti:
- Tantangan: Sulit untuk berkomunikasi dan mengorganisir pekerja yang bekerja di negara lain atau dengan kontrak jangka pendek.
- Solusi:
- Memanfaatkan teknologi digital: Serikat pekerja dapat menggunakan platform media sosial dan aplikasi komunikasi online untuk berkomunikasi dengan pekerja yang terdelokalisasi dan bekerja dengan pengaturan yang tidak pasti.
- Membangun jaringan global: Serikat pekerja di negara-negara maju dapat bekerja sama dengan serikat pekerja di negara-negara tujuan delokalisasi untuk melindungi hak-hak pekerja migran.
2. Membantu Pekerja untuk Mendapatkan Keterampilan yang Dibutuhkan di Era Digital:
- Tantangan: Pekerja perlu memiliki keterampilan digital untuk dapat bersaing di era digital.
- Solusi:
- Menyediakan pelatihan: Serikat pekerja dapat menyediakan pelatihan tentang keterampilan digital kepada para anggotanya.
- Bekerja sama dengan pemerintah dan lembaga pendidikan: Serikat pekerja dapat bekerja sama dengan pemerintah dan lembaga pendidikan untuk mengembangkan program pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan pekerja di era digital.
3. Menjembatani Kesenjangan Digital:
- Tantangan: Banyak pekerja tidak memiliki akses internet dan perangkat digital.
- Solusi:
- Membangun infrastruktur digital: Serikat pekerja dapat bekerja sama dengan pemerintah dan organisasi nirlaba untuk membangun infrastruktur digital di daerah-daerah terpencil.
- Mendidik pekerja tentang penggunaan internet: Serikat pekerja dapat mendidik pekerja tentang bagaimana menggunakan internet untuk mengakses informasi dan layanan yang bermanfaat bagi mereka.
4. Melobi Pemerintah untuk Membuat Undang-undang yang Melindungi Hak-hak Pekerja di Era Digital:
- Tantangan: Undang-undang ketenagakerjaan tradisional tidak selalu berlaku untuk pekerja di era digital.
- Solusi:
- Melobi pemerintah: Serikat pekerja dapat melobi pemerintah untuk membuat undang-undang baru yang melindungi hak-hak pekerja di era digital.
- Menyelenggarakan kampanye kesadaran publik: Serikat pekerja dapat menyelenggarakan kampanye kesadaran publik tentang pentingnya melindungi hak-hak pekerja di era digital.
Serikat pekerja masih memiliki peran penting untuk dimainkan dalam melindungi hak-hak pekerja di era digital. Dengan beradaptasi dengan perubahan dan mengembangkan strategi baru, serikat pekerja dapat terus memperjuangkan keadilan dan kesetaraan bagi semua pekerja.
Dampak bagi Indonesia: Elaborasi dan Contoh
Di Indonesia, delokalisasi telah menyebabkan hilangnya banyak pekerjaan di sektor manufaktur. Contohnya, industri tekstil dan alas kaki di Indonesia telah mengalami penurunan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir karena banyak perusahaan multinasional yang memindahkan pabrik mereka ke negara lain. Hal ini menyebabkan hilangnya pekerjaan bagi jutaan pekerja Indonesia.
Pengaturan kerja yang tidak pasti juga semakin umum di Indonesia, terutama di sektor informal. Contohnya, banyak pekerja di Indonesia bekerja sebagai ojek online, kurir, dan pedagang kaki lima.
SN-01/Berbagai Sumber