Kemnaker mendorong perusahaan yang memiliki sarikat pekerja untuk membuat PKB

(SPN News) Jakarta, Pemerintah dalam hal ini Kemnaker mengimbau perusahaan yang sudah memiliki Serikat Pekerja/Serikat Buruh (SP/SB) untuk membuat Perjanjian Kerja Bersama (PKB). PKB penting sebagai instrumen pengaturan hubungan industrial di tempat kerja manakala terjadi perselisihan. Demikian seperti yang disampaikan oleh Kasubdit PP dan PKB Kemnaker, Wiwik Wisnu Murti usai membuka Dialog Pembuatan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Yang Berkualitas di Tangerang Selatan.

“PKB ini adalah suatu sarana atau alat hubungan industrial yang dapat dipegang ketika terjadi suatu perselisihan,” kata Wiwik, dalam keterangan tertulis (16/2) sebagaimana dilansir RMOL.

Menurut Wiwik, dalam hubungan kerja sangat memungkinkan terjadi perselisihan antara pihak perusahaan dengan SP/SB. Untuk itu, PKB memiliki peranan penting sebagai instrumen dalam menyelesaikan perselisihan. Karena PKB dibuat atas kesepakatan kedua belah pihak.

Baca juga:  PERSIAPAN AKHIR JELANG AKSI NASIONAL TOLAK RUU CIPTA KERJA

“PKB ini adalah suatu mekanisme kesepakatan yang dilakukan oleh kedua belah pihak. Dalam hal ini perwakilan dari pengusaha atau manajemennya dengan serikat pekerja/serikat buruh yang ada di perusahaan,” jelas Wiwik.

Wiwik menjelaskan, PKB wajib dibuat manakala perusahaan sudah memiliki SP/SB. Untuk itu, ia mengimbau perusahaan yang belum memiliki SP/SB untuk membuat SP/SB. Sedangkan perusahaan yang sudah memiliki SP/SB tetapi belum memiliki PKB untuk segera membuat PKB. Ia menambahkan, perusahaan yang belum memiliki PKB biasanya mengacu pada Peraturan Perusahaan (PP). PP tersebut pun sangat memungkinkan memiliki kualitas yang baik. Termasuk dalam persoalan pengaturan hubungan industrial.

Namun begitu, perusahaan yang memiliki SP/SB tetaplah harus membuat PKB. Meskipun secara konten, PP yang berlaku sudah baik dan komprehensif.

Baca juga:  PERLU KETEGASAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN KETENTUAN PESANGON

“Maka kita dorong kalau PP-nya sudah bagus, buat aja PKB,” ujarnya.

Pembuatan PKB merupakan salah satu prioritas pembangunan nasional yang masuk dalam Renstra Kemnaker Tahun 2015-2019. Jumlah perusahaan yang telah membuat PKB pun terus bertambah dari tahun ke tahun.

Pada tahun 2017, target perusahaan yang membuat PKB sebanyak 13.584 perusahaan dan tercapai 13.829 perusahaan. Kemudian tahun 2018, ditargetkan 13.910 perusahaan membuat PKB dan tercapai 14.418 perusahaan. Sedangkan tahun 2019, target tersusunnya PKB sebanyak 14.257 perusahaan. Ia pun berharap realisasi tersusunnya PKB dapat kembali melampaui target.

“Tentu ini adalah tantangan bagi kita semua untuk berkomitmen membuat tata syarat kerja yang baik melalui PKB,” pungkasnya.

SN 09 dikutip dari Jawa Pos/Editor