Ilustrasi

Pengurus SP/SB harus memiliki kemampuan membaca laporan keuangan perusahaan

(SPNEWS) Laporan keuangan itu penting, karena berisi informasi penting tentang kesehatan keuangan dan aktivitas bisnis perusahaan. Laporan keuangan membantu perusahaan membuat keputusan yang tepat. Mereka menyoroti area perusahaan mana yang memberikan ROI (laba atas investasi) terbaik. Penting juga bagi perusahaan untuk mengajukan laporan keuangan setahun sekali.

Laporan keuangan adalah ringkasan kinerja keuangan perusahaan selama periode pelaporan tertentu. Hal ini sering disertakan dalam laporan tahunan. Umumnya ada tiga bagian berbeda dari laporan keuangan. Ini termasuk aset, kewajiban dan ekuitas. Bagian-bagian ini dibagi lagi menjadi subbagian yang berbeda. Ini termasuk aset/kewajiban lancar, aset / kewajiban jangka panjang, sumber pendapatan dan beban.

Bagian aset dari laporan keuangan adalah bagian pertama. Bagian ini mencantumkan semua aset perusahaan. Ini termasuk uang yang jatuh tempo dari pelanggan. Ini juga termasuk piutang lain-lain yang terutang kepada pemasok dan karyawan. Aset lancar dapat dikonversi menjadi uang tunai dalam waktu satu tahun. Ini dianggap sebagai aset lancar. Ini termasuk uang di bank, piutang dan uang tunai.

Bagian kewajiban (liabilities), bagian ini mencantumkan semua kewajiban perusahaan. Ini termasuk pinjaman yang telah diambil perusahaan dan hutang lainnya. Contohnya adalah uang yang terutang kepada karyawan, pemasok, dan pemerintah (pajak).

Baca juga:  POSKO THR KEMNAKER TELAH TERIMA 776 LAPORAN

Bagian ekuitas atau ekuitas pemilik, bagian ini mencantumkan semua ekuitas perusahaan. Ekuitas adalah jumlah uang yang akan tersisa jika perusahaan menjual semua aset dan melunasi semua kewajiban. Ini menunjukkan berapa banyak kepemilikan di perusahaan yang dimiliki individu atau entitas lain. Tiga jenis item ekuitas adalah modal saham, modal disetor dan laba ditahan.

Ketika sebuah perusahaan mengeluarkan laporan keuangan, itu memberikan informasi kepada investor dan kreditur. Informasi ini merinci bagaimana kinerja keuangan perusahaan. Dengan informasi ini, investor dapat memutuskan apakah mereka harus berinvestasi di suatu perusahaan. Atau, investor saat ini akan dapat memutuskan apakah mereka ingin terus berinvestasi di perusahaan.

Perusahaan umumnya menerbitkan laporan keuangan setiap triwulan. Penting bagi perusahaan untuk mengajukan laporan ini tepat waktu. Pemerintah dapat mengenakan denda jika laporan keuangan tidak diajukan. Penting juga bahwa perusahaan tidak memalsukan laporan keuangan mereka dengan cara apa pun. Ini karena investor tidak akan mau membiayai perusahaan yang bisa menyembunyikan sesuatu.

Ada empat macam laporan keuangan dasar yaitu :

1. Neraca
Neraca adalah gambaran kesehatan keuangan perusahaan. Ini memberikan informasi tentang apa yang dimiliki perusahaan dan apa yang menjadi hutangnya. Neraca dibagi menjadi tiga bagian, yang meliputi aset, kewajiban, dan ekuitas. Ini merupakan indikasi yang baik dari kondisi keuangan perusahaan.

Baca juga:  NEGARA WAJIB MEMASTIKAN KESEJAHTERAAN PEKERJA/BURUH

2. Laporan laba rugi

Laporan laba rugi memberikan informasi tentang apa yang diperoleh perusahaan. Ini biasanya dipecah menjadi kuartal atau tahun. Laporan laba rugi merinci berapa banyak pendapatan yang masuk. Ini juga merinci apa yang dikeluarkan perusahaan untuk mendapatkan uang itu selama periode akuntansi.

3. Laporan arus kas
Laporan arus kas merinci bagaimana perusahaan telah menggunakan dan menghasilkan uang tunai selama periode waktu tertentu. Ini juga memberikan informasi tentang apa yang direncanakan perusahaan untuk menghabiskan uang. Anda dapat membandingkan ini dengan berapa banyak uang tunai yang mereka keluarkan. Arus kas umumnya pendapatan dikurangi biaya langsung.

4. Ekuitas pemegang saham
Ini termasuk modal saham yang dimiliki oleh semua pemegang saham, modal disetor dan laba ditahan. Modal disetor dapat dipecah lebih lanjut menjadi berbagai jenis modal yang disumbangkan. Ini termasuk saham biasa, saham preferen dan laba ditahan yang disetor. Aktivitas keuangan dapat mempengaruhi harga saham bagi pemegang saham.

SN 09/Editor