2019 diprediksikan angka pengangguran di Sidoarjo akan naik menjadi 5,56 persen

(SPN News) Sidoarjo, Pengangguran masih menjadi salah satu persoalan serius di Sidoarjo. Sebab, angka pengangguran di Kota Delta diprediksi terus meningkat tahun ini. Persentase tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Sidoarjo tahun ini diprediksi kembali naik. Tahun 2017, prosentase TPT besarnya 4,97 persen, di tahun 2018 turun menjadi 4,73 persen, dan tahun ini diprediksi naik menjadi 5,56 persen. Pemicunya klasik, yakni lulusan sekolah serta Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

“Persentase TPT memang tidak pasti. Naik turun. Warga yang sebelumnya memiliki pekerjaan, bisa tiba-tiba menjadi pengangguran,” kata Kepala Disnaker Sidoarjo Fenny Apridawati, (5/4/2019).

Fenny menjelaskan potensi kenaikan itu lantaran tahun ini diprediksi kelulusan jumlahnya mencapai 21 ribu, yang tidak semua bisa terserap menjadi tenaga kerja di berbagai perusahaan yang ada. Kemudian penyebab lain adalah PHK, akibat kontrak habis, tidak ada perpanjangan kontrak, atau masalah perselisihan dengan perusahaan. Faktor terkahir disebut dia lebih banyak.

Baca juga:  MENAKER BARU JANJI BERIKAN INSENTIF TERHADAP INDUSTRI PADAT KARYA

Data di Disnaker menyebut, jumlah PHK terus bertambah. Sampai saat ini, sebanyak 38 ribu karyawan di PHK. Jumlahnya mengalami kenaikan, dari sebelumnya pada akhir tahun lalu total pegawai yang dirumahkan mencapai 33.573 karyawan.

“Untuk menurunkan angka pengangguran, pemkab melakukan sejumlah cara. Misalnya menggelar pelatihan untuk lulusan sekolah serta rumah tangga, dan sejumlah program lain,” papar Fenny.

Pelatihan untuk pencari kerja difokuskan pada keterampilan atau skill. Selain menjalankan beberapa program pelatihan yang sudah ada, pihaknya juga mengaku masih menunggu beroperasinya Balai Latihan Kerja Internasional (BLKI) di Tulangan, Sidoarjo. Selain itu ada pula pelatihan untuk keluarga. Dicontohkan pelatihan untuk para istri yang suaminya bekerja di pabrik. Ibu-ibu diajari ketrampilan untuk berjualan dan sebagainya, supaya bisa membantu perekonomian keluarga.

Baca juga:  PERLUNYA MAPPING ORGANIZER

“Selain itu, Disnaker juga menggelar bursa kerja. Ada dua bentuk bursa kerja. Yakni bursa kerja terbuka, untuk seluruh warga. Serta bursa kerja khusus SMK. Tahun ini kegiatan itu digelar di 10 SMK agar ulusan SMK bisa langsung bekerja,” sebutnya.

SN 09 dikutip dari berbagai sumber/Editor