Dua tim yang disponsori oleh Nike Appparel menembus babak final Piala Dunia 2018 yang tentu saja mendorong penjualan jersey produk Nike

(SPN News) Jakarta, Nike bisa dikatakan untung besar dalam perhelatan Piala Dunia 2018 ini, karena dari empat negara semifinalis tiga di antaranya disponsori oleh produsen apparel dengan logo centang itu. Tiga negara tersebut adalah Prancis, Kroasia, dan Inggris. Dan di babak final mempertemukan Prancis dan Krosia yang keduanya disponsori oleh Nike.

Seperti dilansir Nasdaq , ketika turnamen dimulai pada 14/6//2018 lalu, Adidas sebenarnya sempat mengungguli Nike. Namun, keuntungan Adidas kian meredup, terutama di sektor penjualan jersey seiring dengan berjalannya turnamen. Hal ini dikarenakan banyaknya negara-negara yang disponsori Adidas berguguran.

Nike pun kini tercatat telah mengeruk keuntungan penjualan produk peralatan olahraga mereka di seluruh dunia, lebih dari USD 2 miliar atau sekitar Rp 28 triliun dalam tahun fiskal 2018.

Baca juga:  MANAGEMEN TEXAS CHICKEN DIDUGA POTONG UPAH PEKERJA SAMPAI 50 PERSEN

“Sementara Adidas mendominasi liga-liga di Eropa dan liga profesional di Amerika Serikat, tentu saja pangsa pasar apapun yang dapat diambil Nike dalam olahraga non-tradisional Amerika, dapat menjadi pertanda baik bagi harga dan merek saham,” tutur Jake Dollarhide, CEO Longbow Asset Management di Tulsa, Oklahoma.

Berdasarkan laporan keuangan Nike untuk tahun fiskal 2018, pendapatan perusahaan untuk Nike Brand mencapai USD 9,3 miliar pada kuartal IV/2018. Angka ini naik 9 % dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Pendapatan dari produk yang berkaitan dengan sepakbola sendiri tercatat menyentuh USD 2,14 miliar atau naik 8 % secara year-on-year (yoy). Pertumbuhan tersebut antara lain didukung oleh kuatnya permintaan dari pasar internasional dan peningkatan di produk alas kaki dan pakaian olahraga.

Baca juga:  BURUH JAWA BARAT TUNTUT THR DIBAYARKAN TEPAT WAKTU

Adapun pendapatan Nike secara keseluruhan menyentuh USD 36,39 miliar dolar atau tumbuh 6 % secara yoy. Namun, laba bersih terpangkas hingga 54 %, dari USD 4,24 miliar menjadi USD 1,93 miliar. Jadi rencana Nike Apparel untuk hengkang dari Indonesia patut dipertanyakan, karena Nike secara finansial terus mengalami kenaikan keuntungan, sementara dengan rencana hengkang dari Indonesia tersebut Nike jelas telah merugikan pekerja yang telah berkontribusi kepada keuntungan Nike secara keseluruhan.

Jadi dimanakah tanggung jawab moril dari Nike terhadap pekerja Indonesia?, apakah memang benar Nike Apparel hanya mengeruk dan menargetkan keuntungan saja?. Ini pertanyaan yang tentunya hanya bisa dijawab oleh Nike Apparel.

Shanto dikutip dari berbagai sumber/Editor