Mendag mengatakan, pemerintah menginginkan dan berupaya agar selama Ramadan dan Lebaran semua bahan kebutuhan pokok tersedia di pasar dengan harga yang terjangkau

(SPN News) Jakarta, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengancam para penimbun untuk tidak menimbun bahan kebutuhan pokok jelang Ramadan dan Lebaran mengingat pemerintah akan mengambil tindakan tegas dan memproses secara hukum.

“Jangan sampai hal itu terjadi karena tindakan tegas akan dilakukan kepada siapa saja yang menimbun di saat bahan kebutuhan pokok dipasaran tidak ada dan harga naik, tapi di gudang melimpah,” kata Enggar saat Dialog Nasional ke-12 Indonesia Maju yang digelar di Semarang, seperti dikutip Antara, (16/5/2018).

Mendag mengatakan, pemerintah menginginkan dan berupaya agar selama Ramadan dan Lebaran semua bahan kebutuhan pokok tersedia di pasar dengan harga yang terjangkau.
Untuk itu, kata dia, Kemendag akan terus memantau harga dan stok bahan pokok dipasaran agar selalu tersedia dengan harga terjangkau.

Baca juga:  HARI PAHLAWAN DAN PERJUANGAN BURUH

“Kami akan sebarkan ratusan pegawai Kemendag untuk terjun langsung ke pasar di seluruh provinsi. Tujuannya memantau stok dan harga bahan pokok, yang kalau ada gejolak langsung dicukupi stok dan distabilkan harga,” kata Enggar.

Untuk itu kata Enggar, Kemendag bekerjasama dengan Polri dan kementerian lain untuk bersama pantau stok dan harga kebutuhan pokok.

“Stabilitas harga dan jaminan stok bukan saja peran Kemendag tapi juga peran kementerian dan instansi,” kata Mendag.
Pemerintah menjamin pasokan dan harga bahan kebutuhan pokok menjelang Ramadan dalam kondisi aman dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Kemendag akan melakukan pemantauan langsung di 34 provinsi, agar pasokan dan harga bahan pokok dalam kondisi aman dan stabil, khususnya untuk beras kualitas medium,” katanya.

Baca juga:  PABRIK PEMASOK WALMART DI INDONESIA DISINYALIR LAKUKAN PELECEHAN DAN KEKERASAN

Pemerintah, tambah Mendag, menginginkan bahan pokok aman secara umum serta menjaga betul agar tidak berkontribusi terhadap inflasi.

Dalam upaya mengamankan pasokan dan harga beras, menurut dia, pemerintah telah mengambil langkah untuk mewajibkan para pedagang beras menjual beras kualitas medium.

Bahkan, Enggartiasto telah memerintahkan Perum Bulog memasok beras ke pedagang, dengan harga jual ke konsumen sebesar Rp 8.950 per kilogram.

Shanto dikutip dari Bisnis.com/Editor