Ilustrasi

BST menyasar 10 juta penerima bantuan, penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sebanyak 18,8 juta, serta penerima Program Keluarga Harapan (PKH) sebanyak 10 juta.

(SPNEWS) Jakarta, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat berdampak pada beberapa sektor. Menteri Sosial Tri Rismaharini menyampaikan bahwa Kementerian Sosial siap menyalurkan Bantuan Sosial Tunai (BST).

“BST akan disalurkan untuk Mei dan Juni, setelah sebelumnya berhenti di April. Kita berharap pekan ini atau paling lambat pekan depan bansos ini dapat tersalur, ” ujar Risma dalam keterangan resmi, (4/7/2021).

Untuk besaran BST yang akan diberikan, yakni Rp300 ribu per bulan. Bantuan disalurkan kepada warga pada awal bulan. Sedangkan pada Mei dan Juni akan diberikan Rp600 ribu sekaligus.

Baca juga:  PPKM DARURAT, PERJALANAN JABODETABEK TAK PERLU TUNJUKKAN SERTIFIKAT VAKSIN

“Warga akan menerima Rp600 ribu sekaligus, tapi saya minta jangan diijonkan dan hanya untuk memenuhi kebutuhan pokok saja,” tegas Risma.

Untuk target penyaluran per bulan, BST menyasar 10 juta penerima bantuan, penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sebanyak 18,8 juta, serta penerima Program Keluarga Harapan (PKH) sebanyak 10 juta.

“Soal data penerima bansos sudah dibersihkan kemarin. Tapi ada 3,6 juta yang nyangkut di bank dan tadi sudah diclearkan dalam rapat,” imbuhnya.

Persoalan data itu disebabkan nama yang tercantum dalam data bank tidak sama dengan data milik Kementerian Sosial, yang sudah padan dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK). “Di bank itu nama minimal 3 huruf dan tidak berbentuk angka. Seperti nama ‘IT’, NA70, namun untuk kesalahan minor lainnya masih bisa dikoordinasikan,” jelas Risma.

Baca juga:  KASUS COVID-19 NAIK DRASTIS, SATGAS COVID-19 TIDAK LAKUKAN LOCKDOWN

Teknis penyaluran BST seperti biasa melalui kantor pos. Sedangkan untuk BPNT dan PKH akan disalurkan melalui jaringan Himbara. “Jadi, mudah-mudahan paling telat bisa direalisasikan pekan kedua bulan ini. Kita usahakan agar semua bisa tersalurkan kepada warga,” kata dia.

Penyaluran bantuan ini tidak mengganggu anggaran Kementerian Sosial. Sebab, ada tambahan anggaran dari pusat untuk dua bulan, yaitu pada Mei dan Juni sebanyak Rp2,3 triliun. “Sebetulnya ada total tambahan sebesar Rp6 triliun untuk penyaluran selama dua bulan, tapi kita masih punya uang spare sebanyak Rp3 triliun,” tandasnya.

SN 09/Editor