KAUM “MBELGEDHES”
(Puisi nyanyian Cipta Kerja, Pak Yo)
Mencintai martabat Kaum Terpinggirkan,
mencintai Pejuang Kemartabatan Manusia,
Antara harapan dan keniscayaan,
antara nurani dan Tirani,
Menempelkan cap jempol, mengurai kelangkaan yang nyata,
membedah belenggu yang tak kunjung lerai,
Wahai “Kaum berdasi”
Apalagi yang kalian mau dari kami,
Kami sekarang ini tinggal punya jiwa
Jiwa yang dianugerahkan Sang Khalik,
Dicipta denga martabat yang luhur,
Lalu kalian rendahkan sedemikian rendahnya,
Bagai onggokan sampah,
Ya sampah, lalu kalian benamkan,
Bahkan rangka kami telah Kalian penggal-penggal,
Martabat kami kalian kubur sebelum mati.
Wahai “Kaum berdasi”
Penghasilan kami telah Kalian rampas,
Hak-hak kami telah kalian pangkas,
Kami tidak lagi menikmati keringat kami
Kemartabatan Kami sebagai ciptaan telah kalian telan dan
hampir tenggelam dalam kegelapan,
Generasi Bangsa Kami telah kalian matikan sebelum bertunas,
Bahkan tunas-tunas Kami kalian sirami dengan
panasnya darah modal investor-investor
Yang takberhati, takbernurani, takpunya empati.
Ah, “MBELGEDHES” semua,
Wahai “Kaum berdasi”
Selamat menikmati,
Lihatlah kemari, sejenak untuk kami
Menepi dalam himpitan daya beli
Yang merosot pada titik kasta terendah,
Kami bertahan menunggu kematian
Nyawa kami tinggal menepi,
Hampir punah tanpa Citra Diri.
Bandung, 09 Juni 2021.