Foto Istimewa

(SPNEWS) Tangerang, PT Tuntex Garment Indonesia, pabrik garmen terbesar di Kabupaten Tangerang, Banten, bangkrut setelah mengalami penurunan omzet ekspor secara drastis.

Imbasnya, 1.163 karyawan yang bekerja di pabrik tersebut terancam menjadi pengangguran setelah terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

Kepala Bidang Perselisihan Hubungan Kerja Industrial dan Pengendalian Ketenagakerjaan Disnaker Kabupaten Tangerang, Desyanti mengatakan bangkrutnya pabrik garmen imbas dari omzet ekspor yang menurun.

“Alasan pemutusan hubungan kerja ini disebabkan PT Tuntex yang biasa mendapat order dari Puma yang marketnya adalah di Eropa ini terkena dampak Covid-19, dimana market mereka terus menurun,” ujar Desyanti, (4/3/2023).

Selain akibat dampak dari pandemi Covid-19, adanya inflasi di Eropa membuat pesanan terus menurun drastis dari tahun ke tahun hingga akhirnya pabrik garmen itu terpaksa harus menutup operasional.

Baca juga:  REFLEKSI SEBELUM BERAKHIRNYA MASA BAKTI PSP SPN PT PWI II

“Berdasarkan keterangan pihak perusahaan mereka sudah berusaha keras untuk tidak melakukan pemutusan hubungan kerja, namun dikarenakan kondisinya tidak memungkinkan mereka harus menutup perusahaan,” kata Desyanti.

Terkait dengan pemutusan hubungan kerja ini, PT Tuntex sudah melakukan perundingan dengan serikat pekerja yang mewakili karyawan terkait dengan pembayaran uang pesangon dan pemberian Tunjangan Hari Raya (THR).

“Penyelesaian pesangon dan THR sudah dikomunikasikan. Untuk pesangon pihak PT Tuntex akan memberikannya pada 19 April 2023, sementara pemberian THR akan diberikan paling lambat 15 April,” tegas Desyanti.

Selain akan mendapat pesangon, karyawan yang sudah bekerja 12 bulan akan mendapatkan THR satu bulan gaji. Sementara yang sudah bekerja diatas 1 sampai 5 tahun akan ditambahkan 20% dari nilai gaji yang diterima.

Baca juga:  LAKUKAN PHK TANPA PESANGON, MNC GROUP DIGUGAT EKS PEKERJA

“Jadi semua hal terkait dengan norma-norma dan ketentuan pembayaran sudah disepakati oleh karyawan, serikat pekerja sehingga tidak ada konflik di dalam pemutusan hubungan kerja ini,” kata Desyanti.

Untuk diketahui, PT Tuntex Garment Indonesia ini memproduksi ribuan jenis kaos olahraga, celana dan jaket bermerek Puma yang di ekspor ke berbagai negara di Eropa. Pabrik garmen ini sudah berdiri sejak 1992.

SN 09/Editor