Perwakilan investor Perancis datang berkunjung untuk mendapatkan informasi langsung masalah pekerja yang ada di Kawasan IMIP

(SPN News) Bahodopi Morowali, Ketua Serikat Pekerja Nasional DPC Kabupaten Morowali mendapat kunjungan investor perusahaan asal Perancis. Pertemuan yang di laksanakan di Cafe Puncak, Bahodopi, Kabupaten Morowali pada (15/5/2019).

Kedatangan Investor perusahaan Perancis yang diwakili perwakilan dari Jakarta ini dengan pertemuan Serikat tidak terlepas dari ketenagakerjaan yang ada di lokasi perusahaan berbasis smelter Logam. Misba yang merupakan perwakilan investor barat yang jauh datang dari Jakarta guna untuk mendapatkan informasi langsung masalah pekerja yang ada di Kawasan IMIP.

“Jadi masuk kedatangan kami ke Morowali tidak terlepas untuk mengkaji masalah- masalah yang ada di Kawasan IMIP, apalagi kami adalah salah satu investor juga di dalam di HM Jaya, ungkap Misba.

Hal senada juga dilontarkan, Ketua DPC SPN Kabupaten Morowali Katsaing mengatakan bahwa banyak masalah pekerja yang harus diperhatikan, seperti :
1. Penerapan Sistem K3 , kami menilai bahwa sistem keselamatan dan kesehatan kerja di kawasan PT IMIP masih sangat rendah, terbukti banyak kasus-kasus kecelakaan yang terjadi setiap saat.
2. Masalah Transportasi, Ini juga menjadi hambatan kami dalam bekerja setiap harinya.
“bayangkan saja, untuk masuk lokasi kita terbuang waktu di jalan bisa habis sekitar dua jam perjalanan untuk tembus ke lokasi kerja masing – masing depertemen.
3. Masalah Gizi, seharusnya ini perusahaan sebesar IMIP ini harus mampu memberikan kalori yang cukup kepada pekerjanya.
4. Ketidak profesionalan manajemen terhadap penempatan kerja.
Contohnya di kantor banyak lulusan SMA bisa jadi admin, sementara lulusan SI jadi crew bahkan jadi tukang sapu. Ini masalah besar sebenarnya terhadap pekerja.
5. Adanya pembiaran, disiplin kerja yang teratur, baik pekerja TKA Cina maupun Indonesia kadang pekerjaan sama sekali tidak ada, hanya setor muka saja, ini juga masalah yang dapat menimbulkan kerugian terhadap perusahaan.
6. Fasilitas Kesehatan, di IMIP hanya memiliki Klinik, padahal pekerja sudah terbilang banyak, untuk melayani pekerja yang sedang sakit sakit kewalahan, selain dokter – dokter hanya berstatus dokter umum saja, juga masih belum didukung fasilitas yang memadai.
7. Di sisi lain juga keberadaan perusahaan di Bahodopi, dampak sangat terasa pencemaran udara, pencemaran laut baik berbahan kimia maupun banyak plastik yang hamburan. Ini juga perlu investor perhatikan untuk sisi amdalnya.

Baca juga:  PENGHAPUSAN KELAS BPJS KESEHATAN DIKLAIM AKAN KURANGI ANTREAN

Kami berharap kepada Investor, utamanya HM Jaya yang salah satu investor di kawasan IMIP, bisa memberikan contoh kepada perusahaan lainnya, sehingga ke depannya pelan – pelan akan ada perubahan, utamanya pelayanan dan hak – hak pekerja guna mendukung produktivitas yang lebih meningkat, tandasnya.

SN 15/Editor