Ilustrasi
Perusahan menyiapkan pesangon untuk pekerja yang memutuskan untuk keluar atau terkena dampak akibat restrukturisasi atas merger PT Indosat Tbk. (ISAT) dan PT Hutchinson 3 Indonesia (H3I) menjadi PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (Indosat Ooredoo Hutchison)
(SPNEWS) Jakarta, Perusahan menyiapkan pesangon untuk pekerja yang memutuskan untuk keluar atau terkena dampak akibat restrukturisasi atas merger PT Indosat Tbk. (ISAT) dan PT Hutchinson 3 Indonesia (H3I) menjadi PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (Indosat Ooredoo Hutchison).
Dalam prospektus yang diterbitkan di Harian Bisnis Indonesia, manajemen mengungkapkan pihaknya akan terus mengkaji struktur organisasi dan mengikuti praktik industri yang relevan dalam setiap keputusannya terkait dengan perubahaan ketenagakerjaan.
Oleh karena itu, perseroan telah mempertimbangkan pesangon dan rancangan komunikasi kepada pekerja terkena dampak atas restrukturisasi dari penggabungan ini.
Bagi pekerja Tri yang memutuskan untuk tidak bergabung dalam Indosat Ooredoo Hutchison akan mendapatkan pesangon sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Karyawan di Tri yang memutuskan untuk tidak bergabung dengan perusahaan penerima penggabungan usaha berhak untuk mendapatkan pembayaran pesangon,” ungkap manajemen dalam prospektus, Jumat (17/9/2021).
Menurut manajemen Indosat dan H3I, semua karyawan akan diperlakukan dengan wajar dan adil oleh perusahan tanpa melihat apakah awalnya dipekerjakan oleh H31 atau Indosat. Semantara itu, perusahaan gabungan ini akan menjadi perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia dengan perkiraan pendapatan tahunan hingga US$3 miliar.
Indosat Ooredoo dan H3I memiliki infrastruktur yang saling melengkapi dan penggabungan kedua asetnya akan membuat perusahaan gabungan mendapatkan keuntungan dari sinergi biaya dan belanja modal (capex).
Hal ini akan memberikan hasil yang lebih baik kepada seluruh pemangku kepentingan. Perusahaan memperkirakan rasio proses (run rate) tahunan sinergi sebelum pajak akan mencapai US$300 juta-US$400 juta dalam tiga hingga lima tahun ke depan.
Sekadar informasi, Indosat dan Tri mencatatkan kinerja perusahaan yang berbeda selama pandemi. Indosat cenderung kokoh dengan membukukan pendapatan senilai Rp14,98 triliun pada kuartal II/2021, naik 11,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sementara Tri Indonesia, pada kuartal II/2021, hanya membukukan pendapatan sekitar Rp6,93 triliun, turun 6 persen secara tahunan.
SN 09/Editor