Ilustrasi Industri APD

Di tengah situasi sulit akibat pandemi, industri masker dan APD menghasilkan keuntungan yang cukup signifikan

(SPNEWS) Jakarta, sejak pandemi Covid-19 menerpa, masker dan alat perlindungan diri (APD) menjadi barang yang sangat dibutuhkan. Hal ini membuat kebutuhan akan kedua barang tersebut meningkat tajam. Bahkan, pada awal-awal virus corona masuk ke Indonesia, harga masker melambung tinggi. Begitu juga dengan APD yang stoknya selalu tipis.

Untuk mengatasi kesulitan ini, Indonesia telah mampu memproduksi alat kesehatan, khususnya masker dan alat pelindung diri (APD) lain. Produksi tersebut bahkan tak hanya memasok kebutuhan alat kesehatan di dalam negeri, melainkan juga ekspor ke berbagai negara.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, pada masa awal pandemi Covid-19 banyak yang meragukan industri domestik bisa memproduksi alat kesehatan untuk kebutuhan penanganan pandemi, mengingat produk di sektor kesehatan Indonesia mayoritas berasal dari impor.

Baca juga:  RAKORCAB DPC SPN KABUPATEN MAGELANG

“Ketika itu banyak yang mempertanyakan apakah benar nih industri dalam negeri kita mampu? Saya sampaikan bahwa saya yakin bahwa industri kita mampu,” ujar Agus dalam konferensi pers akhir tahun 2020 secara virtual, (28/12/2020).

Berdasarkan data Kemenperin, total nilai ekspor APD mencapai 209,4 juta dollar AS atau sekitar Rp 2,9 triliun (asumsi kurs Rp 14.000 per dollar AS) di sepanjang 2020.

Berikut rinciannya:

– ekspor masker medis sebesar 73,3 juta dollar AS,

– masker kain 62,2 juta juta dollar AS,

– meltblown nonwoven dari filamen buatan 36,9 juta dollar AS.

– meltblown selain filamen buatan sebesar 23,8 juta dollar AS,

– gaun bedah (surgical gown) 11,7 juta dollar AS,

Baca juga:  PERAN PEKERJA DALAM KEBERLANGSUNGAN PERUSAHAAN

– pakaian APD (coverall) 1,5 juta dollar AS.

Adapun kini per bulannya, Indonesia sudah bisa memproduksi 37,1 juta pakaian APD, 24,5 juta gaun bedah, 343,8 juta masker medis, serta 360.000 masker N95.

Agus menuturkan, kapasitas produksi tersebut awalnya hanya target yang ia paparkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat awal kemunculan Covid-19. Namun, semua itu pada akhirnya mampu dicapai Indonesia.

“Saya ingat sekali, ketika pandemi sudah mulai terasa akhir Februari, di dalam sebuah rapat kabinet Bapak Presiden bertanya bagaimana persiapan agar Indonesia bisa mandiri untuk mempersiapkan APD dan masker, ketika itu kami menjawab dengan berbagai data dan simulasi dan bahwa paling lambat 3-4 bulan target itu bisa tercapai,” ungkap Agus percaya diri.

SN 09/Editor