​Sidang penetapan UMP DKI Jakarta tahun 2018

(SPN News) Jakarta, massa buruh dari berbagai Federasi pada 31 Oktober 2017 melakukan aksi demonstrasi untuk mengawal jalannya sidang Dewan Pengupahan Provinsi DKI Jakarta di Balai Kota.

Sebelumnya sudah ada informasi yang valid dari Dewan Pengupahan ProvinsI DKI Jakarta tentang hasil putusan rapat di Dewan Pengupahan untuk rekomendasi Penetapan UMP DKI Jakarta tahun 2018. Yaitu :

1. Anggota Dewan Pengupahan dari unsur buruh/pekerja mengusulkan UMP DKI Jakarta tahun 2018 sesuai ketentuan  pasal 88 ayat (4) Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan sebesar RP. 3.917.398,- dengan pertimbangan nilai Kebutuhan Hidup Layak dikalikan   hasil pertambahan nilai Inflasi Nasional dan Pertumbuhan Ekonomi Nasional dengan Perincian Rp. 3.603.531,- + (Rp. 3.603.531,- x (3.72% + 4.99%) = Rp. 3.917.398,-

2. Anggota Dewan Pengupahan dari unsur Pengusaha mengusulkan UMP DKI Jakarta tahun 2018 sebesar Rp. 3.648.035,82 dengan pertimbangan PP No. 78/2015 tentang Pengupahan.

3. Anggota Dewan Pengupahan dari unsur Pemerintah mengusulkan UMP DKI Jakarta tahun 2018 sesuai ketentuan pasal 44 ayat(2) PP No. 78 tahun 2015 tentang Pengupahan sebesar Rp. 3.648.035,82 dengan perincian Rp. 3.355.750,- + (Rp. 3.355.750,- x (3,72% + 4.99%) =  Rp. 3.648.035,82.

Baca juga:  RIBUAN OJEK ONLINE DEMO DI ISTANA NEGARA 

Ketiga butir hasil rapat DEPEPROV tersebut membuat semua buruh Jakarta penasaran. Akan diputuskan diangka  berapa untuk nilai UMP DKI Jakarta tahun 2018. Semua harapan buruh tertuju pada sang Gubernur baru, yang mana secara historis kedudukannya sekarang ada andil besar buruh dibelakangnya. Yang mana saat itu melalui Aliansi Gerakan Buruh Jakarta sebagian besar buruh Jakarta memberikan dukungannya terhadap Gubernur terpilih saat ini.

Jam 13.00 dikabarkan Gubernur akan menemui kerumunan massa buruh yang menunggu ketuk palu penetapan UMP tahun 2018 tersebut. Waktu terus berjalan yang dihiasi dengan orasi-orasi dari para petinggi Serikat Buruh/Pekerja dari berbagai federasi. Namun hanya tanda-tanda dari protokoler bahwa Gubernur akan menemui massa buruh tapi hingga pukul 14.30 hal itu belum terjadi. Situasi memanas, massa buruh mulai sedikit kesal. Hingga akhirnya dengan kumandangnya adzan waktu ashar tiba-tiba Wakil Gubernur Sandiaga Uno keluar dengan pengawalan ketat. Setibanya di depan gerbang dimana kumpulan massa buruh berada, ia naik diatas mobil komando polisi di damping Bung Rusdi dari KSPI dan Bung Jayadi. Bukan Wakil Gubernur yang berbicara, melainkan mewakilkan Bung Rusdi, “ Pak Wakil Gubernur meminta kita untuk melakukan shalat ashar berjama’ah. Nanti beliau akan menemui kita lagi di sini.”

Baca juga:  INDUSTRI TEKSTIL MEMINTA PEMERINTAH STOP IMPOR TPT

Setelah Ashar Wakil Gubernur Sandiaga Uno menepati janjinya naik ke mobil komando buruh untuk kemudian menyampaikan beberapa kalimat,

“ Saya tahu ini penting bagi buruh, untuk itu mari bersama-sama berdo’a mudah-mudahan ada hasil yang memuaskan bagi semua pihak. Perjalanan 5 tahun ke depan amat berat, tolong do’akan saya bersama Pak Gubernur mengemban amanah ini yang mudah-mudahan istiqomah. Untuk UMP, saat ini sedang dikaji oleh tim ahli. Sekali lagi, do’akan mudah-mudahan mendapatkan hasil terbaik. “

Ditunggu hingga menjelang pukul 20.00 dan hingga berita ini diturunkan ternyata tidak ada tanda-tanda bahwa UMP itu akan dikeluarkan keputusannya saat itu juga.

Dede Hermawan/Mansur Aki/Editor