(SPNEWS) Jakarta, (11/4/2016) International Trade Union Confederation (ITUC) menyelenggarakan work shop sehari dengan tema “DIGITAL ORGANISING WORKSHOP PROGRAMME” bertempat di Hotel Ibis Thamrin Jl KH Wahid Hasyim no 77 Jakarta Pusat. Work shop ini dihadiri oleh 24 peserta dari Afiliasi KSPI dan KSBSI, mayoritas peserta yang hadir adalah yang berkecimpung  di organising dan media. Yang menjadi pembicara dalam workshop ini adalah Steve B Director Organising Academy ITUC, Caroll B Lead Coordinator Organising Academy Asia Pacific, Jess Hodder CTMEU National Digital Officer dan Patuan Samosir Senior Officer Organising and Projects Departement ITUC Asia Pacific. Tujuan dari workshop ini adalah untuk meningkatkan efektifitas dari organizer dengan memanfaatkan kemajuan dan kemudahan teknologi digital

Acara dimulai pukul 09.30 WIB dengan diawali dengan pengantar dari Steve B dilanjutkan dengan penyampaian materi tentang Income Inequality (ketimpangan ) dan Global Supply Chain (Rantai Pasokan Global), disampaikan bahwa dengan” pertumbuhan ekonomi naik tetapi kontribusi untuk kesejahteraan Buruh/Pekerja adalah kecil”. Global Supply Chains mengakibatkan perubahan sistem kerja yang akhirnya berdampak terhadap densitas/ketahanan dari serikat buruh/serikat pekerja. Steve B menyampaikan bahwa salah satu keputusan KONGRES ITUC tahun 2014 adalah MELAKUKAN LEBIH BANYAK KEGIATAN AKSI dengan 3 tema besar yang diusung yaitu: 1. MENJINAKAN/MELUNAKAN PASOKAN GLOBAL SUPPLY CHAINS, 2. MENGHILANGKAN PERBUDAKAN, 3. TRANSFORMASI DARI INDUSTRI DENGAN MENYIAPKAN PEKERJAAN-PEKERJAAN BARU AKIBAT DARI DAMPAK INI. Dan langkah yang terpenting untuk mendukung 3 tema besar diatas adalah ORGANISING. Caroll menjadi pembicara selanjutnya dan menyampaikan tentang bagaimana membuat rencana organising, target dari organising, pendekatan yang dilakukan dalam melakukan organizing, bagaimana cara menganalisis dan mengimplementasikan data yang kita peroleh untuk melaksanakan organising. Materi selanjutnya tentang PENTINGNYA DATA UNTUK ORGANISING DAN KAMPANYE LEWAT MEDIA disampaikan oleh Jess Hodder. Dengan kemajuan teknologi yang ada maka organizing dan kampanye tentang perburuhan  dapat dilakukan secara digital selain dengan cara-cara tradisional yang sudah dilakukan selama ini. Ini penting dilakukan agar organizing dan kampanye bisa lebih efektif dan efisien.

Baca juga:  KADISNAKER JAWA TIMUR SEBUT UPAH MINIMUM DI RING SATU KEMUNGKINAN TIDAK NAIK

Setelah makan siang pukul 13.00 WIB work shop dilanjutkan dengan penyampaian tentang aplikasi yang bisa dipakai untuk organising dan kampanye digital salah satunya yang dibahas adalah aplikasi Nation Builder. Selanjutnya acara work shop dilanjutkan dengan diskusi mengenai implikasi untuk organising dan kampanye, diskusi ini dipandu oleh Steve dan Caroll. Diskusi berjalan aktif dan menarik karena semua peserta menyadari pentingnya pemanfaatan teknologi dan media sosial dalam organizing dan kampanye-kampanya terutama dalam hal ini kampanye tentang isu-isu perburuhan.

Kesimpulan dari work shop ini adalah : Para peserta dapat MEMAHAMI TENTANG PENTINGNYA MENGGUNAKAN DATA UNTUK ORGANISING DAN KAMPANYE, MEMAHAMI UNTUK BISA LEBIH SISTEMATIS TENTANG DATA DAN MENGGGUNAKKAN DATA, MENINGKATKAN KAPASITAS UNTUK MENGGUNAKAN DATA UNTUK ORGANISING DAN KAMPANYE DAN MEMPERTIMBANGKAN MENGGUNAKAN ALAT SEPERTI NATIONAL BUILDER (MEDIA ONLINE).

Baca juga:  INDONESIA MEMBUTUHKAN 57 JUTA TENAGA KERJA TERAMPIL

Acara ditutup pukul 17.00 WIB dan yang menjadi penerjemah dalam work shop ini adalah Hasan.

Contributor/JABAR6/COED/ED