Talk show yang disiarkan secara live di Radio Serang dan kanal FB SPN News ini mendatangkan narasumber dari DPD SPN Provinsi Banten, BKKBN, BPJS Kesehatan dan Gerakan Anti Kanker Serviks Indonesia (GAKSI)

(SPN News) Serang, pada peringatan HUT Komite Perempuan (KP) DPD SPN Provinsi Banten ini diselenggarakan pula talkk show yang disiarkan secara live oleh Radio Serang dan Kanal FB SPN News. Talk show ini menghadirkan narasumber sumber Yohanes Saman dari DPD SPN Provinsi Banten, dr Dian Rosyaningsih dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dora Putri dari BPJS Kesehatan dan Tina Sutinasi dari GAKSI.

Yohanes Saman menyatakan “bahwa anggota SPN Provinsi Banten saa ini 123.000 orang dengan 70-80 persen adalah perempuan. Mengalami penyusutan sejak UU No 13/2003 berlaku. Dalam 10 tahun ini SP/SB yang bertambah, jumlah anggotanya yg berkurang. Mengingat jumlah anggota yang lebih banyak adalah perempuan maka perempuan harus memegang peranan dalam perkembangan organisasi kedepannya. UU No 13/2003 kurang menjamin hak-hak buruh perempuan, seperti cuti haid dan cuti melahirkan. Sementara Dr Dian Rosyaningsih yang menyampaikan tentang bagaimana menciptakan kesejahteraan keluarga yaitu salah satu caranya dengan keluarga berencana.

Baca juga:  PENGERTIAN UMP DAN UMK

Dora Putri dalam talk show ini menyampaikan sosialisasi tentang mobile JKN yang mana banyak manfaatnya untuk mempermudah peserta. Sementara Tina Sutinasi mengatakan bahwa penting sekali bagi perempuan baik yang sudah menikah maupun belum menikah untuk sadar deteksi dini kanker serviks dan cara pencegahan yang bisa dilakukan diantaranya dengan selalu menjaga kebersihan organ intim perempuan.

Dalam sesi tanya jawab ada beberapa pertanyaan yang ditanyakan audiens, diantaranya pertanyaan dari Fikri Maesuri dan Lina Yusefa menanyakan program apa yg bisa dilakukan dengan BKKBN dalam mencegah kekerasan kepada perempuan serta bagaimana pekerja perempuan mengakses program BKKB. Yang dijawab oleh narasumber bahwa BKKBN tidak menggarap kekerasan kepada perempuan tetapi lebih kepada kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana. Jadi KP bisa berkordinasi dengan BPKBK mengenai alat kontrasepsi dan deteksi dini kanker serviks.

Baca juga:  RI HADAPI RESESI TERBURUK, TERBUKTI DENGAN TERJADINYA BADAI PHK

Shanto/Editor