Foto Istimewa

Karangan bunga yang dikirimkan merupakan bentuk aspirasi dari pengemudi Gojek agar masyarakat tahu keluh kesah yang dialami oleh para mitra pengemudi dari kebijakan insentif baru.

(SPNEWS) Jakarta, Para mitra pengemudi GoSend mengirimkan 8 karangan bunga kepada Gojek sebagai aksi damai menolak insentif dengan skema baru.

Perwakilan pengemudi GoSend SMD Jabodetabek Yulianto mengatakan para mitra telah mengirimkan 8 karangan bunga ke kantor Gojek di Kemang Timur, Jakarta. Sayangnya, karangan bunga yang telah diterima oleh pihak Gojek itu langsung dimasukan ke dalam kantor oleh pihak Gojek karena berbagai alasan.

Pihak Gojek, kata Yulianto, khawatir jika karangan bunga menyebabkan kemacetan. Gojek disebutkannya juga khawatir akan terjadi keributan. Yulianto berpendapat alasan tersebut terlalu dibuat-buat.

Baca juga:  PERLOMBAAN HUT KP DPD SPN PROVINSI BANTEN

“Padahal jelas kami tidak mengumpulkan massa di sini. Karangan bunga juga tidak ditaruh di jalan, jadi tidak mungkin menyebabkan macet,” kata Yulianto, (8/6/2021).

Dia mengatakan karangan bunga yang dikirimkan merupakan bentuk aspirasi dari pengemudi Gojek agar masyarakat tahu keluh kesah yang dialami oleh para mitra pengemudi dari kebijakan insentif baru yang diterapkan.

Sebelumnya, Yulianto mengatakan berdasarkan data di lapangan sekitar 70 persen mitra pengemudi GoSend Sameday Jabodetabek akan mematikan aplikasinya atau offbid selama 3 hari mulai dari 8 Juni.

Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk kekecewaan mitra terhadap skema insentif baru yang diterapkan oleh Gojek. Skema insentif yang baru dinilai tidak masuk akal dan merugikan mitra.

Baca juga:  IWAN KUSMAWAN, S.H TERPILIH SEBAGAI KETUA UMUM DPP SPN PERIODE 2024-2029

Yulianto berharap jika Gojek tetap ingin menerapkan skema baru, maka diadakan tarif minimal pengantaran.

“Atau tarif flat yang Rp2.000/ kilometer ditambah menjadi Rp3.000/ kilometer,” kata Yulianto.

Hingga berita ini diterbitkan pihak Gojek belum memberikan tanggapan.

SN 09/Editor