Foto Istimewa

Industri ban nasional terancam pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran sebagai dampak dari produk impor yang mayoritas berasal dari China.

(SPNEWS) Jakarta, Industri ban nasional terancam fenomena pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran sebagai dampak dari produk impor yang mayoritas berasal dari China.

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia (APBI) Aziz Pane mengatakan terdapat 85 merek ban impor yang menguasai sebesar 70 persen pasar dalam negeri.

“Di samping itu, diduga ban impor ilegal juga masuk dari pelabuhan-pelabuhan kecil di sebelah barat Pulau Sumatra, Kalimantan, dan pulau-pulau kecil timur Indonesia,” kata Aziz via keterangan resmi (30/6/2022).

Berdasarkan data APBI, terdapat sebanyak 10 perusahaan yang mayoritas produksinya di dalam negeri. Di antaranya, PT Goodyear Indonesia Tbk. (GDYR), Bridgestone, dan Gajah Tunggal Tbk. (GJTL).

Baca juga:  BRAND HARUS IKUT BERTANGGUNG JAWAB KEPADA BURUH SUPPLIERNYA

Namun, terdapat seabrek perusahaan yang tercatat melakukan impor ban dengan mayoritas pembelian dari China. Total, APBI mencatat sebanyak 57 merek ban impor dari negara tersebut.

Di antaranya, Triangle, Austone, Advance Tyre, Saveholder, Kaizen, Cachland Tires, All Round Tires, Shield, Ascendo, Befriend, Fortune, Goldpartner, dan Super Cargo.

Saat ini, tutur Aziz, terdapat 8 pabrik ban roda 4 dan 6 pabrik ban roda 2 di Indonesia dengan jumlah total tenaga kerja mencapai sekitar 40.000 karyawan dengan ribuan karyawan kontrak lainnya.

“Kalau persoalan ban impor tidak diselesaikan, maka ada potensi terjadi PHK di Industri ban nasional,” ujarnya.

SN 09/Editor