Jusuf Kalla menyatakan bahwa penambahan libur lebaran tidak akan menyebabkan ekonomi macet

(SPN News) Jakarta, (10/05/2018) Pemerintah memperpanjang masa cuti bersama Lebaran 2018 . Keputusan itu disambut permintaan revisi dari kalangan pelaku usaha dan perbankan yang khawatir perekonomian terganggu.

Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan perpanjangan cuti Lebaran justru akan menggerakkan ekonomi. “Banyak orang mengira kalau dibikin libur itu ekonomi macet. Tidak, justru banyak sisi ekonomi berjalan saat libur,” katanya di Hotel Borobudur, Jakarta, (8/05/2018)

JK mengatakan konsumsi akan meningkat selama periode tersebut. Saat liburan, masyarakat cenderung menghabiskan waktu di kawasan wisata, pusat perbelanjaan, serta makan bersama di restoran.

Selain itu, tak semua kelompok masyarakat libur di periode cuti bersama yang ditentukan pemerintah. “Jadi libur ini bukan hanya seluruh bangsa sebenarnya. Libur ini untuk PNS dan BUMN,” katanya. Pegawai hotel, restoran, dan pusat perbelanjaan justru bekerja keras di masa tersebut.

Baca juga:  KETUA DAN ANGGOTA PSP SPN KAWASAN INDUSTRI NIKOMAS GEMILANG TERJUN LANGSUNG KE LOKASI BENCANA LEBAK BANTEN

JK tak menampik ada masalah yang akan dihadapi perbankan jika cuti Lebaran diperpanjang, terutama dari sisi kas perusahaan. Namun dia memastikan ekonomi akan meningkat dengan kebijakan tersebut. “Libur itu tidak membuat ekonomi stagnan,” ujarnya.

Perpanjangan cuti bersama Lebaran 2018 juga pernah diterapkan pemerintah. JK mengatakan kebijakan itu diambil untuk mengatasi masalah kemacetan saat mudik. “Kasihan orang Lebaran di jalan,” kata JK mengenang saat pengambilan keputusan penambahan cuti Lebaran dulu.

Shanto dikutip dari Tempo.com/Editor