Temuan tenaga kerja asing (TKA) dan izin yang tidak sesuai prosedur di PT San Hai Plastics berbuntut panjang. Perusahaan asal Tiongkok yang beroperasi di Kecamatan Sagulung, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) itu terancam ditutup.

(SPN News) Batam, Temuan tenaga kerja asing (TKA) dan izin yang tidak sesuai prosedur di PT San Hai Plastics berbuntut panjang. Perusahaan asal Tiongkok yang beroperasi di Kecamatan Sagulung, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) itu terancam ditutup.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Batam Rudi Sakyakirti menjelaskan, penutupan bisa saja dilakukan dengan catatan sisa kontrak para pekerja sudah dilunasi. Terkait keberadaan TKA, hanya 5 orang yang terdaftar di Disnaker Kota Batam. Sementara sisanya tidak diketahui statusnya.

Baca juga:  MENAKER KLAIM, KEPUTUSAN UPAH MINIMUM TIDAK NAIK SUDAH DIBAHAS DI FORUM DEPENAS

Rudi menduga TKA yang tidak terdaftar itu bekerja secara ilegal dengan memanfaatkan kunjungan ke Batam. Terlebih tiga dari sekitar 20 TKA yang bekerja di sana telah dideportasi Imigrasi Batam karena penyalahgunaan izin tinggal.

Imigrasi juga telah melakukan pengejaran terhadap para TKA yang kabur ke hutan di sekitar kawasan perusahaan saat sidak.
“Yang jelas, lima terdaftar. Sisanya kalau bekerja di sana berarti ilegal. Imigrasi juga sudah bertindak,” kata Rudi (18/3).

Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam Herman Rozie mengungkapkan, tim dari DLH tengah melakukan pemeriksaan terhadap izin usaha perusahaan yang berdiri sejak 2018. Pemeriksaan ini merupakan tindak lanjut dari hasil sidak yang dilakukan DLH dan Imigrasi Batam. Hasil ditemukan adanya dugaan pelanggaran izin dan prosedur mempekerjakan TKA.

Baca juga:  KORBAN PHK SEPIHAK MENANTI PESANGON DAN UPAH YANG TAK KUNJUNG CAIR

Hasil pemeriksaan akan menentukan apakah perusahaan akan tetap berjalan atau ditutup. Tapi dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, kemungkinan besar perusahaan yang mengolah bahan plastik itu melakukan pelanggaran izin. Sehingga kemungkinan akan ditutup.

Meskipun demikian, Herman masih akan menunggu hasil akhir dari pemeriksaan yang dilakukan tim DLH. Sehingga mendapatkan data pasti akan berbagai kemungkinan yang ada.

SN 09 dikutip dari jawa.pos/Editor