Ilustrasi Lingkungan Kerja Pabrik Garment

Lingkungan kerja berpengaruh terhadap produktivitas seseorang

(SPNEWS) Produktifitas seseorang dipengaruhi oleh lingkungan tempat dia tinggal dan bekerja. Semakin positif suasana yang dirasakan, maka mood bekerja akan meningkat. Hasilnya, produktifitas kerja juga ikut meningkat.

Tidak mengherankan jika pimpinan perusahaan atau management perusahaan berupaya mengusahakan tempat kerja yang kondusif dan bebas konflik. Faktanya, mayoritas pekerja pindah ke pekerjaan lain dikarenakan ketidaknyamanan atas suasana lingkungan kerja di tempat orang itu bekerja. Jika suasana lingkungan kerja dibiarkan tidak kondusif, maka itu akan berpengaruh kepada tingkat loyalitas pekerja dan juga produktifitas pekerja itu sendiri.

Dari perspektif pekerja sendiri, bekerja di lingkungan kerja yang kurang menyenangkan dapat mempengaruhi emosi dan mood seseorang. Jika terus dibiarkan, maka dapat menyebabkan stress yang berkepanjangan hingga depresi. Jadi tidak mengherankan jika seseorang yang tidak menyukai lingkungan kerjanya membenci hari Senin.

Berikut ciri-ciri lingkungan kerja yang sehat

1. Suasana hati yang positif
Jika kamu merasa kondisi batinmu saat bekerja positif dan dibarengi rasa senang, maka itu artinya kamu berada di lingkungan kerja yang sehat. Bahkan pada tahap yang lebih akhir lagi, kamu merasa hampa jika tidak datang ke tempat kerja. Kamu merasa bahwa ketika kamu bekerja, kamu seperti sedang menjalankan hobi atau kegemaranmu. Kamu merasa senang jika kamu berhasil menuntaskan beberapa pekerjaan yang diserahkan ke kamu.

Untuk mengukurnya dari perspektif lain, coba kamu tanyakan hal ini kepada rekan kerjamu sendiri. Seberapa sering saya tersenyum saat ditempat kerja? Jika jawabannya sering sekali, itu artinya perasaanmu cukup puas bekerja disana. Hal tersebut sangat bermanfaat bagi kesehatan jiwamu loh.

Baca juga:  SERBA SERBI PERINGATAN MAY DAY 2023

2. Adanya rasa nyaman dalam berkomunikasi antar pekerja
Sebelumnya kita membahas tentang perbedaan bekerja di korporat dengan di startup. Perbedaan terlihat bagaimana gaya komunikasi yang diterapkan. Meskipun begitu, jika kamu merasa takut untuk berinteraksi hanya karena takut dijadikan bahan pergunjingan maka kamu berada di lingkungan kerja yang tidak sehat.

Lingkungan kerja yang sehat tidak akan mengekang kebebasan berpendapat dan berkomunikasi antar pegawainya. Meskipun begitu, tetap juga ada aturan dan batas wajar mengenai kebebasan berkomunikasi dan berpendapat.

Intinya jika kamu merasa takut untuk berkomunikasi baik kepada atasan maupun rekan kerja, maka mungkin saja kamu berada di lingkungan kerja yang tidak sehat.

3. Jam kerja terasa ringan
Sepertinya umpamanya bermain games dengan belajar mata pelajaran yang tidak kamu sukai, pasti waktu berjalan sangat cepat saat kamu bermain games dibanding belajar mata pelajaran yang tidak kamu sukai. Nah, sama halnya ketika kamu berada di jam kerja.

Jika saat bekerja waktu terasa begitu cepat, maka kamu menikmati waktu yang kamu habiskan saat kamu bekerja. Berlaku juga sebaliknya, jika kamu merasa waktu begitu lambat saat bekerja, itu tandanya kamu tidak menikmati waktu bekerjamu.

4. Saling mendukung satu sama lain
Politik kantor atau saling menjatuhkan satu sama lain demi jabatan tinggi sangatlah menggambarkan jika kamu tidak didalam lingkungan kerja yang sehat.

Baca juga:  KEMNAKER AKAN MENDORONG DIALOG SOSIAL

Tim atau rekan kerja seharusnya lebih suportif terhadap sesama rekan kerja lainnya. Hal ini dimaksudkan agar produktifitas dan suasana di tempat kerja jadi lebih positif.

Ciri-ciri lingkungan kerja yang tidak suportif adalah, adanya sekumpulan orang yang gemar bergosip. Hal ini jadi membuat pekerja ketakutan dan waspada untuk berekspresi, pada akhirnya semua malah terkesan dibuat-buat dan tidak tulus.

Beruntunglah kamu jika bekerja di lingkungan yang mendorongmu jadi lebih baik. Sebaliknya, kamu harus mempertimbangkan untuk mencari pekerjaan lain jika lingkungan kerja dirasa terlalu toxic.

5. Jobdesk dan kontribusi jelas
Pernahkah kamu bekerja atau magang di suatu perusahaan namun kamu sendiri tidak tau apa yang harus kamu lakukan? Kamu hanya mengikuti perintah atasan tanpa adanya jobdesk yang jelas.

Jika kamu pernah mengalaminya, itu adalah salah satu ciri jika kamu berada di tempat atau lingkungan kerja yang tidak baik. Saat kamu melihat poster lowongan pekerjaan di internet, sebenarnya ada beberapa tugas dan tanggung jawab yang bisa kamu lihat ketika kamu lamar.

Jika dirasa pekerjaan tersebut malah menyimpang maka jangankan bicara tentang kontribusi, pekerjaan rutin yang kamu kerjakan saja tidak begitu jelas deskripsinya. Ini jadi membuat dirimu bingung dan pada akhirnya kamu bekerja tergantung moodmu saja.

SN 09/Editor