Jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia di Kabupaten Sidoarjo tidak sebanding dengan jumlah pengangguran yang ada
(SPN News) Sidoarjo, lapangan pekerjaan di perusahaan-perusahaan di Sidoarjo semakin sedikit. Hal ini terlihat dari berkurangnya daya tampung tenaga kerja baru dalam bursa lapangan kerja atau job fair yang digelar Pemkab Sidoarjo.
Jika tahun lalu acara serupa bisa menyerap sekitar 3.500 tenaga kerja baru, kali ini hanya 1.400 lowongan yang tersedia dalam job fair yang digelar di GOR Sidoarjo 10-13 Juli 2019. Perusahaan yang bergabung dalam jobfair ini ada 35 perusahaan. Tercatat lowongan yang tersedia hanya ada 1.400, lebih sedikit dibanding tahun – tahun sebelumnya.
Beberapa waktu lalu, jumlah pengangguran di Sidoarjo meningkat karena banyak pegawai kena PHK atau dirumahkan. Ada sekitar 38.000 karyawan kena PHK, beberapa bulan lalu. Angka yang lebih tinggi dibanding pada akhir tahun lalu ada sekitar 33.573 karyawan yang dirumahkan.
Awal tahu lalu, data di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sidoarjo menyebut, jumlah warga yang menganggur alias belum punya pekerjaan mencapai 53.475 jiwa. Dan angka tersebut berpotensi terus meningkat karena salah satu penyumbang pengangguran terbanyak adalah lulusan sekolah. Setiap tahun, jumlah lulusan di Sidoarjo mencapai 21.800 jiwa.
Kepala Disnaker Sidoarjo, Fenny Apridawati mengaku telah menyiapkan beberapa strategi untuk mengatasi tingginya angka pengangguran itu. Diantaranya dengan menggandeng asosiasi pengusaha atau asosiasi perusahaan, kemudian membuka lowongan pekerjaan lewat jobfair, dan bekerjasama dengan SMK.
“Beberapa cara itu terus kami lakukan untuk menekan angka pengangguran di Sidoarjo,” kata dia.
Menurut Kadisnaker, dalam jobfair yang digelar akhir Tahun 2018 lalu, ada sekitar 2.148 lowongan pekerjaan, sedangkan kali ini hanya sekitar 1.400 lowongan saja. Perusahaan yang ikut juga berkurang. Acara-acara serupa sebelumnya sebelumnya ada sekitar 65 sampai 75 perusahaan, kali ini yang ikut hanya 53 perusahaan.
SN 09 dikutip dari sumber/Editor