Bogor, 19 Agustus 2025 – Gunung Geulis Camp Area, Jl. Bukit Pelangi, Desa No.2, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, menggelar Jambore Perempuan dan Pekerja Muda KSPI (Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia) 2025. Acara ini berlangsung dari 19 hingga 21 Agustus 2025 dan mengundang sekitar 150 peserta dari 11 federasi KSPI. Oleh karena itu, jambore ini menjadi momentum penting untuk memperkuat solidaritas, memperjuangkan hak-hak pekerja, serta menegaskan peran generasi muda dan perempuan dalam gerakan buruh Indonesia.

Upacara Pembukaan Penuh Makna

Sekretaris Jenderal KSPI, Ramidi, memimpin upacara bendera untuk membuka jambore secara resmi. Dalam amanatnya, ia menegaskan perlunya persatuan kaum buruh menghadapi tantangan ketenagakerjaan di era globalisasi. Selain itu, Ketua Umum Serikat Pekerja Nasional (SPN), Iwan Kusmawan, S.H., menyampaikan sambutan hangat tentang peran strategis perempuan dan pekerja muda dalam memperkuat organisasi buruh. Sementara itu, tamu internasional, Bro Olav, turut hadir dan berbagi pandangan tentang pentingnya kerja sama lintas negara untuk memperjuangkan hak pekerja.

Materi Hari Pertama: Perempuan dan Pekerja Muda sebagai Fokus Utama

Setelah upacara, peserta beristirahat sejenak (insoma) sebelum mengikuti sesi materi. Kemudian, hari pertama menghadirkan tiga tema utama yang relevan:

  1. Perjuangan Perempuan dalam Gerakan Buruh
    Mundiah dari Komite Perempuan KSPI mengulas perjalanan perjuangan perempuan buruh dari 2008 hingga 2025. Ia menegaskan, “Jangan malu untuk melaporkan kekerasan atau pelecehan seksual.” Oleh karena itu, ia mendorong perempuan untuk lebih berani bersuara.

  2. Peran Pekerja Muda dalam Kebijakan dan Pengorganisasian
    Selanjutnya, Tri Agung Setiawan, Wakil Presiden Pekerja Muda FSPMI, mendorong pekerja muda untuk berani memengaruhi kebijakan perburuhan di Indonesia. Ia juga menekankan pentingnya pengorganisasian yang solid.

  3. Kampanye Media untuk Pekerja Perempuan dan Remaja
    Akhirnya, Kahar S. Cahyo menjelaskan strategi kampanye media yang efektif untuk memperjuangkan hak pekerja, khususnya perempuan dan generasi muda. Dengan demikian, peserta mendapatkan wawasan praktis untuk aksi advokasi.

Baca juga:  PENUHI JALAN RAYA SERANG BURUH BANTEN AKSI TUNTUT UPAH LAYAK

Kahar S. Cahyo menutup sesi hari pertama dan mengajak peserta beristirahat untuk mempersiapkan agenda hari berikutnya. Dengan kata lain, hari pertama memberikan landasan kuat bagi kegiatan selanjutnya.

Makna dan Tujuan Jambore

Jambore ini bukan hanya pertemuan rutin, melainkan juga ruang untuk belajar, berkonsolidasi, dan memperkuat gerakan buruh nasional. Oleh karena itu, beberapa poin penting dari acara ini meliputi:

  • Meningkatkan Kesadaran Gender: Acara ini mendorong perempuan buruh untuk berani melaporkan pelecehan dan ketidakadilan di tempat kerja.

  • Menguatkan Peran Generasi Muda: Selain itu, pekerja muda belajar, berorganisasi, dan menjadi penggerak perubahan.

  • Jaringan Nasional dan Internasional: Sementara itu, kehadiran tokoh buruh internasional memperluas jaringan KSPI di tingkat global.

Baca juga:  Pelatihan Kemediaan Jilid Dua SPN Resmi Ditutup di Bogor

Menuju Masa Depan Gerakan Buruh

Jambore Perempuan dan Pekerja Muda KSPI 2025 di Bogor membuktikan bahwa semangat solidaritas buruh tetap hidup. Dengan demikian, kehadiran tokoh-tokoh penting, materi relevan, dan partisipasi aktif ratusan peserta menjadikan acara ini tonggak bersejarah bagi gerakan buruh Indonesia. Selanjutnya, kegiatan berlanjut hingga 21 Agustus 2025 dengan diskusi, edukasi, dan penguatan jaringan antarpekerja. Oleh karena itu, jambore ini diharapkan menjadi bekal berharga bagi perjuangan buruh, khususnya perempuan dan generasi muda, di masa depan.

(SN-28)