(SPNEWS) Jakarta, Suara drum terdengar mendalu-dalu merdu di tengah-tengah ribuan massa buruh yang berdemo. Salah satu kelompok buruh beraksi dengan media seni.

Ribuan buruh yang melakukan aksi unjuk rasa telah tiba di depan Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakpus, Selasa (1/9/2015). Orasi tengah dilakukan dari atas mobil komando.

Di tengah-tengah itu, ada hal menarik. Satu kelompok buruh asik memainkan alat musik drum. Saat orator asik menyuarakan aspirasinya, komunitas drum band dari Yamaha Music semangat mendendangkan berbagai aransemen.

Sekitar 10 orang memainkan drum berbagai jenis, seperti simbal, senar drum, dan bass drum. Mereka mengaku ingin membawa sejuk suasana demo.

“Untuk membawa nuansa sejuk, karena musik kan bikin sejuk suasan. Dari kami ada 160 orang. Kami dari Cibitung,” ucap koordinator Yamaha Music, Iwan Setiarto yang mengaku kelompoknya sudah terbentuk dan sering berlatih sejak 2 tahun lalu.

Baca juga:  BANYAK NAKES GAJINYA TIDAK MEMADAI DAN TIDAK DAPAT THR

Para buruh saat ini tengah semangat melakukan aksinya. Dipimpin koordinator dari mobil komando, mereka menyanyikan lagu-lagu nasional, salah satunya Halo-Halo Bandung.

“Tolak tenaga kerja asing, terutama dari Tiongkok yang datang secara masif ke Indonesia,” teriak orator.

“Tolak,” sambut ribuan buruh lainnya

Meski terbakar semangat, para buruh menggelar aksinya dengan tertib. Mereka berdiri di belakang pagar kawat berduri. Sambil mengibar-ngibarkan bendera serikat buruh masing-masing, mereka saling meneriakkan yel-yel. Polisi pun mengawal aksi unjuk rasa ini.

Demonstrasi hari ini digalang oleh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) pimpinan Said Iqbal,  Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) pimpinan Abdul Andi Gani dan Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) pimpinan Moh Dofir. Mereka mengklaim akan mengerahkan 48 ribu buruh. Mereka juga menjamin demo ini berjalan aman dan tertib.

Baca juga:  DUGAAN UNION BUSTING DI PT NIPSEA PAINT & CHEMICALS

Dalam demo kali ini para buruh meminta sejumlah tuntutan yakni agar Jaminan Hari Tua (JHT) diperbaiki agar tidak merugikan buruh, buruh jangan dikriminalisasi, Tenaga Kerja Asing (TKA) jangan sampai menggilas buruh lokal dan sistem pengawasan dilakukan pusat sehingga apabila ada perusahaan yang melakukan pelanggaran maka bisa segera ditindak.

“Kalau tuntutan kami tidak diberikan, kami akan buat aksi besar-besaran. Kami akan mogok massal,” teriak orator.