Semarang, 10 Desember 2025 – Ratusan buruh SPN Jawa Tengah long march ke Kantor Gubernur, Senin (8/12/2025). Mereka orasi keras. Mereka tuntut kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Upah Minimum Sektoral Provinsi (UMSP) 2026 yang berpihak pada pekerja.

Gubernur tidak muncul. Ia sedang dinas luar kota. Buruh marah. Mereka teriak, “Pemerintah tidak ngopeni buruh!” Padahal panitia sudah serahkan surat pemberitahuan jauh hari.

Pukul 16.13, perwakilan buruh akhirnya masuk kantor. Mereka audiensi dengan Asisten I Sekda Provinsi Jateng, Iwanuddin Iskandar.

Tega Jatmiko, koordinator aksi, tegas bicara. “Kami minta Gubernur berani naikkan UMP dan UMSP 2026. Hapus disparitas upah! Jangan terus beri karpet merah buat pengusaha dan pemilik modal asing,” katanya.

Baca juga:  Buruh Gelar Aksi Unjuk Rasa di Depan Kantor Bupati Bogor Menolak Program Tapera dan Kebijakan Omnibus Law

Iwanuddin menjawab singkat. “Kami terima semua tuntutan. Kami sampaikan ke Pak Gubernur secepatnya,” ujarnya.

Buruh tetap desak jadwal pertemuan langsung dengan Gubernur. Mereka minta hanya tiga federasi yang hadir hari ini yang nanti diundang.

Aksi ini beri pesan jelas: “Nduweni Lan Ngopeni” bukan sekadar slogan. Pemerintah harus wujudkan lewat kebijakan upah layak sekarang juga!

(SN-12)