Buruh PT Jindal Stainless Indonesia Gresik rencananya akan mogok kerja selama 3 hari

(SPN News) Jakarta, para pekerja pabrik PT Jindal Stainless Indonesia di Kawasan industri Maspion V, Kecamatan Manyar Gresik, mogok kerja pada (18/5/2020). Mogok kerja ini akan berlangsung hingga hari Rabu hingga tuntutan mereka terkabulkan. Mereka menuntut upah dan tunjangan hari raya (THR) yang hingga kini belum terbayar.

Sekretaris Pimpinan Unit Kerja (PUK) Serikat Pekerja Sejahtera Gresik, Suryadi, mengatakan, unjuk rasa ini untuk menuntut hak para pekerja. Yaitu, sisa gaji bulan April, gaji bulan Mei, dan THR yang belum dibayar perusahaan. Sedikitnya 150 pekerja yang terdampak akibat terlembat menerima upah. Selain itu, ada juga pembayaran pemutusan hubungan kerja (PHK) beberapa pekerja belum menerima haknya sesuai Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003.
“Kita memperjuangkan hak teman-teman yang belum dibayar menjelang hari raya idul fitri. Seperti THR dan sisa gaji yang belum dibayar bulan April 2020. Per 25 Mei ini seharusnya juga sudah gajian. Kasian anak istri teman-teman kami,” tandas Suryadi.

Baca juga:  JELANG PERUNDINGAN, POLRI KIRIM BANTUAN PASUKAN KE PT IMIP

Dia mengatakan upaya mediasi Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Gresik dan pihak manajemen belum juga menemukan titik temu. Akhirnya, terpaksa melakukan mogok kerja selama tiga hari, mulai Senin sampai Rabu.

“Jadi, unjuk rasa kami juga sudah melayangkan ke bagian pengawasan Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa Timur, DPRD Kabupaten Gresik dan Disnaker Kabupaten Gresik. Hal ini untuk mencari keadilan bagi teman-teman pekerja untuk mendapat haknya,” katanya.

Terpisah, Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Gresik Ninik A, mengatakan, sudah mulai pekan kemarin dilakukan upaya mediasi, namun belum menemukan titik temu.

“Sudah Jumat kemarin kita mediasi, tapi belum menemukan titik terang,” kata Ninik.

Baca juga:  5 PROVINSI DENGAN PENGANGGURAN TERTINGGI DI INDONESIA

Ninik menyarankan kepada perusahaan dan para pekerja untuk saling memahami di saat pandemi covid-19), sebab sektor ekonomi sangat terdampak.

SN 09/Editor