Ilustrasi
(SPNEWS) Nusa Dua, CEO Unilever Alan Jope mendorong para pengusaha yang jadi pemasoknya agar memberi upah karyawan dengan layak. Hal itu juga yang diklaim telah dilakukan perusahaan selama tiga tahun terakhir ini.
Jope menargetkan sampai 2030 pemasok yang bekerja sama dengannya harus memberi upah karyawan dengan layak.
“Kami membutuhkan waktu tiga tahun untuk mencapai posisi di mana kami percaya diri semua orang di Unilever mendapatkan upah layak. Tahun lalu kami berkomitmen bahwa pada 2030 setiap orang di rantai nilai kami, semua pemasok kami, harus membayar upah karyawan dengan layak jika ingin melakukan bisnis dengan Unilever,” kata Jope dalam acara B20 Summit Indonesia di Bali, (14/11/2022).
Dengan perusahaan membayar upah layak, kata Jope, karyawan akan loyal dan lebih produktif. Terpenting dari itu dapat menciptakan masyarakat lebih sejahtera, yang pada akhirnya berdampak positif terhadap penjualan produk Unilever.
“Ini menciptakan masyarakat yang sejahtera, masyarakat yang memiliki kapasitas untuk membeli jenis produk dan merek yang dijual Unilever. Jadi ini bukan hanya keharusan moral, ini adalah keharusan bisnis,” ucapnya.
Selain itu, upah yang layak juga memberikan kontribusi secara keseluruhan terhadap pertumbuhan ekonomi. Jope menyebut setiap kenaikan 1% upah dapat meningkatkan setengah persen konsumsi ritel.
“Faktanya setiap kenaikan 1% dalam upah pokok, Anda (perusahaan) mendapatkan peningkatan setengah persen dalam konsumsi ritel yang merupakan kelipatan dari investasi,” bebernya.
“Jadi kami dengan tegas mendorong upah yang adil pada 2030 untuk semua orang di rantai nilai Unilever untuk mendorong konsumsi, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan untuk melindungi lingkungan,” tambahnya.
SN 09/Editor