SPN News – Blitar, Jawa Timur, dikenal sebagai salah satu daerah penghasil pekerja migran Indonesia (PMI) terbanyak di Indonesia. Pada tahun 2023, tercatat ada 4.167 warga Blitar yang bekerja di luar negeri.
Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Blitar, jumlah PMI di Blitar mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, yaitu 4.446 orang pada tahun 2022. Penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain pandemi COVID-19 yang mulai mereda, serta semakin ketatnya persyaratan untuk menjadi PMI.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.749 pekerja adalah pekerja informal, sedangkan 1.418 pekerja adalah pekerja formal. Pekerja perempuan mendominasi di sektor informal, yaitu sekitar 2.734 orang, sedangkan pekerja laki-laki mendominasi di sektor formal, yaitu 1.271 orang.
Kecamatan Ponggok, Kademangan, dan Gandusari merupakan tiga kecamatan dengan jumlah PMI terbanyak di Blitar. Ketiga kecamatan ini terletak di wilayah selatan Blitar yang berbatasan langsung dengan Jawa Tengah.
Negara tujuan para PMI Blitar didominasi oleh Hongkong, Taiwan, dan Malaysia. Hal ini disebabkan oleh faktor kedekatan geografis dan kemudahan dalam proses rekrutmen.
Menurut Kabid Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja Disnaker Kabupaten Blitar, Yopie Kharisma Sanusi, keterbatasan ekonomi masih menjadi alasan utama warga Blitar bekerja di luar negeri. Mereka ingin memperbaiki kondisi ekonomi keluarga mereka dengan mengadu nasib menjadi PMI.
“Rata-rata karena memang masalah ekonomi, mereka (PMI) ingin memperbaiki kondisi ekonominya,” kata Yopie.
Blitar menjadi salah satu daerah penghasil PMI terbanyak di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak warga Blitar yang mengandalkan pekerjaan di luar negeri untuk memperbaiki kondisi ekonomi mereka. Pemerintah perlu memberikan perhatian lebih terhadap para PMI, terutama dalam hal perlindungan dan kesejahteraan mereka.
SN-01/Berbagai Sumber