Ilustrasi Kesetaraan Gender

Menurut CEO Plan International Anne Birgitte Albrectsen, belum ada negara yang benar-benar menerapkan kesetaraan gender, bahkan negara maju sekalipun.

(SPNEWS) Jakarta, Penerapan kesetaran gender menjadi salah satu wacana yang digaungkan demi menciptakan keadilan sosial. Sayangnya menurut CEO Plan International Anne Birgitte Albrectsen, belum ada negara yang benar-benar menerapkan kesetaraan gender, bahkan negara maju sekalipun.

Perempuan sejak kecil masih menghadapi gender stereotip dan bias di berbagai hal dari akses sekolah, pekerjaan, kesempatan memimpin maupun membuat berbagai keputusan untuk hidupnya. Seperti perempuan dianggap lemah, hanya mengurus pekerjaan rumah tangga (urusan dapur), dan perempuan tidak bisa memimpin.

“Untuk itu, kami bekerja dengan berbagai mitra untuk terus mendorong kesetaraan dan kepemimpinan bagi anak perempuan di berbagai bidang,” ujar Anne dalam acara Dialog Intergenerasional ‘Women and Girls: Game Changers in Development’, (6/3/2021).

Baca juga:  SERIKAT PEKERJA NASIONAL DKI JAKARTA GERUDUK KEDUBES KOREA SELATAN

Plan International melaporkan bahwa 62 persen dari 10.000 anak dan kaum muda perempuan yang disurvei di 19 negara, mengatakan yakin dengan kemampuan mereka dalam memimpin. Tidak hanya itu, bahkan 76 persen perempuan secara lantang mengatakan ingin bisa memimpin saat berkarir, di komunitas, atau di negara yang ditinggali. Sayangnya hingga kini, anak perempuan di berbagai pelosok masih menghadapi berbagai hambatan untuk maju. Bahkan, Plan International mencatat masih ada 65 juta anak perempuan yang tidak bisa mengakses pendidikan. Ini menunjukkan anak perempuan punya keinginan kuat untuk maju, namun masih menghadapi berbagai hambatan.

Dukungan dan investasi dari berbagai pihak menjadi vital diperlukan demi terciptanya kesempatan dan partisipasi setara bagi anak perempuan dalam pembangunan.

Baca juga:  MONITORING PELAKSANAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL OLEH DPC SPN KABUPATEN SERANG

“Saya berharap leaders perempuan ini akan terus mengingkuti passion, cita-cita kalian. Selalu lah percaya bahwa apapun yang kalian hadapi, kecil atau besar, itu pernah dirasakan oleh mentor yang lain. Jangan cepat menyerah, fokus pada tujuan yang ingin kalian capai, dan memberikan yang terbaik,” pungkas Anne.

SN 09/Editor