Pemerintah Kabupaten Bekasi meminta perusahaan agar mengawasi pekerjanya
(SPNEWS) Bekasi, Pemerintah Kabupaten Bekasi meminta perusahaan agar mengawasi pekerjanya baik saat bekerja maupun saat istirahat. Hal itu menyusul terus bertambahnya jumlah pekerja yang terpapar virus covid-19.
“Perusahaan harus mengawasi aktivitas pekerja baik saat bekerja maupun aktivitas di luar perusahaan,” ujar Juru Bicara Satuan Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, dr Alamsyah, pada (17/9/2020).
Alamsyah mengungkapkan satuan tugas di masing-masing perusahaan yang telah terbentuk wajiib secara ketat mengawasi protokol kesehatan karyawannya di area kerja.
Untuk diluar area kerja ataupun di rumah, perusahaan wajib menerapakan buku catatan harian untuk mengontrol aktivitas karyawan di luar jam kerja.
“Sesuai arahan Pak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat berkunjung ke kawasan industri, harus ada buku catatan harian karyawan. Pengawasan harus benar-benar selain juga harus gencar tes PCR,” ungkap dia.
Sebelumnya, Alamsyah juga menyebut ada 41 perusahaan yang karyawannya terpapar corona. Dari 41 perusahaan itu ada 608 pekerja yang terpapar virus corona.
“Jumlah pekerja positif itu bisa bertambah, karena masih terus lakukan tracing,” katanya.
Kasus positif corona atau Covid-19 di Kabupaten Bekasi mengalami penambahan signifikan, pada Kamis (17/9/2020).
Terjadi penambahan kasus positif corona di Kabupaten Bekasi mencapai 150 orang.
“Iya bertambah 150 orang positif corona,” ujar dr Alamsyah pada Kamis (17/9/2020).
Alamsyah menerangkan penambahan kasus baru positif corona dari klaster industri. Setelah dilakukan tracing pekerja yang kontak erat dengan pekerja yang sebelumnya dinyatakan positif corona.
“Umumnya kontak erat cluster industri,” ucap Alamsyah.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi itu mengungkapkan sejauh ini sekitar 3.000 pekerja telah dilakukan tes swab PCR.
Hari ini juga ada 100 lebih pekerja yang masih positif corona dirawat di rumah sakit maupun isolasi mandiri.
“Hari ini juga pasien positif yang telah sembuh bertambah ada 110,” terang dia.
Alamsyah menuturkan pihaknya terus gencar melakukan tracing dari klaster industri.
Perusahaan juga diminta gencar melakukan tes swab kepada pekerjanya sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran.
“Area industri juga gencar dilakukan penyemprotan disinfektan. Perusahaan juga diminta untuk mengawasi secara ketat pekerjanya baik di area perusahaan maupun diluar,” paparnya.
Berdasarkan data Pusat Informasi dan Komunikasi Kabupaten Bekasi (Pikokabsi), pada Kamis (17/9/2020) untuk data total keseluruhan kasus positif corona di Kabupaten Bekasi 1735. Pasien sembuh sebanyak 1535.
Sehingga kasus aktif atau yang masih positif ada sebanyak 200 orang, baik di rawat di rumah sakit maupun isolasi mandiri. Sedangkan jumlah yang meninggal sebanyak 48 orang.
SN 09/Editor