Jakarta, 24 November 2025 – Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menggelar Organising Workshop bertajuk “Penguatan Basis Gerakan Pekerja” yang menargetkan lima sektor industri strategis: Kimia, Garmen-Tekstil, Otomotif Mesin & Komponen, Logam/Metal, dan Semen. Acara berlangsung di Lantai 2 Gedung FSPMI, Sekretariat KSPI, pada Senin (24/11/2025).

Workshop ini menjadi jawaban KSPI terhadap maraknya fleksibilisasi tenaga kerja, sistem kontrak berulang, hingga pelanggaran hak normatif yang semakin masif. Menurut KSPI, satu-satunya cara bertahan adalah dengan memperkuat organising hingga ke akar rumput agar daya tawar buruh meningkat drastis.

“Organising bukan sekadar teknis, tapi strategi jangka panjang supaya buruh punya posisi tawar yang kuat di meja perundingan,” tegas Sekretaris Jenderal KSPI, Ramidi, saat membuka acara.

Baca juga:  KSP-PB Ultimatum ke Pemerintah: Naikkan Upah Minimum 2026 hingga 10% atau Hadapi Mogok Nasional 5 Juta Buruh

Hadir sebagai peserta adalah ratusan kader dan organiser dari delapan federasi KSPI, di antaranya:

  • Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI)
  • Serikat Pekerja Nasional (SPN)
  • KEP, FARKES-R, FARKES KSPI
  • Aspek Indonesia

Selama sehari penuh (09.00–15.30 WIB), peserta mengikuti serangkaian agenda ketat:

  • Konsultasi hambatan dan praktik baik lintas sektor
  • Evaluasi hasil organising semester I 2025
  • Studi kasus perusahaan bermasalah
  • Penyusunan rencana aksi 2026 yang akan menjadi “peta perang” KSPI di lapangan

Direktur Bidang Organising KSPI, Nur Yasin, didampingi praktisi senior dari masing-masing sektor, memandu seluruh sesi.

Menjelang penutupan, KSPI kembali menegaskan komitmennya: memperkuat basis di ribuan pabrik, membentuk kekuatan kolektif yang solid, dan memastikan pekerja di lima sektor strategis tidak lagi menjadi korban kebijakan perusahaan sepihak.

Baca juga:  KETENTUAN PHK AKIBAT MANGKIR

“Dalam situasi hubungan industrial yang semakin sulit, hanya serikat pekerja yang kuat dan terorganisir yang bisa melindungi hak buruh,” pungkas Ramidi.