Semarang, 13 Mei 2025 – Konsorsium Makin Terang, kolaborasi Gajimu Indonesia, Trade Union Right Centre (TURC), dan FNV Mondiaal, menggelar Workshop PKB Responsif Gender pada 9-11 Mei 2025 di Hotel Dafam, Semarang, Jawa Tengah, dan serentak di Jawa Barat. Acara ini mengundang serikat pekerja sektor garmen, tekstil, kulit, dan alas kaki untuk memperkuat perundingan kolektif dan memajukan kesetaraan gender di tempat kerja.

Pencurian Upah: Tantangan Nyata Pekerja Garmen

Perusahaan garmen kerap memotong upah pekerja dengan alasan penurunan pesanan global, meskipun tetap meraup keuntungan. Pekerja tanpa kontrak kerja jelas menghadapi risiko eksploitasi, seperti lembur tanpa bayaran, keterlambatan gaji, atau upah di bawah standar minimum. Beberapa perusahaan bahkan memalsukan data presensi untuk menghapus jam lembur dari sistem pembayaran.

“Pencurian upah bukan hanya soal gaji, tetapi juga waktu kerja yang tidak dihargai,” ujar Riefqi Zulfikar, fasilitator TURC. Praktik ini memperburuk ketidakpastian ekonomi pekerja, terutama perempuan, yang mendominasi sektor ini.

Baca juga:  SERIKAT PEKERJA DI ERA DIGITAL: TANTANGAN BARU DAN SOLUSI KREATIF

Tujuan Workshop: Perundingan Kuat, Lingkungan Kerja Setara

Workshop ini bertujuan memperkuat serikat pekerja melalui advokasi berbasis data untuk menghasilkan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang lebih baik. Serikat pekerja belajar mengidentifikasi isu, mengkomunikasikannya, dan mengambil keputusan strategis dalam perundingan kolektif.

Riefqi menekankan pentingnya perspektif responsif gender. “Sektor garmen strategis untuk kesetaraan gender. Serikat pekerja harus memperjuangkan isu perempuan, seperti ketidakadilan upah, agar PKB lebih inklusif,” katanya.

Andina Ramadhani, Koordinator Pengumpul Data Gajimu.com, menambahkan, “Kami ingin serikat pekerja menyusun PKB yang melampaui regulasi existing. Pasal-pasal berperspektif gender akan menciptakan tempat kerja yang lebih nyaman bagi semua.” Gajimu.com menyediakan data riil kondisi kerja sebagai amunisi negosiasi serikat dengan manajemen.

Baca juga:  Buruh Kota Depok Gelar Aksi Solidaritas Tuntut Kualitas dan Kuantitas Pendidikan

Lydia Hamid, Manajer Proyek Internal Gajimu, mengatakan, “Workshop ini membantu pekerja perempuan di sektor garmen, tekstil, kulit, dan alas kaki. Kami berharap PKB yang lebih berkualitas memenuhi kebutuhan pekerja sesuai isu prioritas di setiap pabrik.”

Langkah Nyata Menuju Perubahan

Program Makin Terang mendorong transparansi dan perbaikan kondisi kerja melalui dialog sosial. Data dari Gajimu.com memperkuat posisi serikat pekerja dalam menuntut hak dasar, seperti upah layak dan lingkungan kerja bebas diskriminasi. Workshop ini menjadi langkah strategis untuk memastikan pekerja, khususnya perempuan, mendapatkan perlindungan dan kesejahteraan yang lebih baik.

Acara di Semarang dan Jawa Barat diharapkan menginspirasi serikat pekerja di seluruh Indonesia. Dengan perundingan kolektif yang lebih kuat dan PKB yang responsif gender, industri garmen dapat menjadi model kesetaraan dan keadilan kerja.

(SN-20)