Ilustrasi

(SPNEWS) Bahodopi, Tahun 2019 Saya mengenal serikat dari seorang kawan, di sebuah ruangan yang kecil, di antara tumpukan buku yang usang dan berdebu. Minat pada suatu yang klasik membuat saya melirik berkas-berkas lama dan berdebu. Tumpukan buku yang kelak akan dimintai pertanggung jawabannya serta beberapa album foto lama yang sudah kecoklatan potretnya. Mata saya tertuju dan melotot pada secarik kertas yang disodorkan oleh seorang kawan, yaitu selembar formulir untuk bergabung bersama serikat.

Dari dalamnya saya baca persyaratannya, sambil mendengarkan kawan itu menjelaskan bagaimana Serikat Pekerja menyikapi setiap problem yang terjadi dalam lingkup kawasan PT  Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP). Saya resapi napasnya yang terengah-engah, bau tubuhnya yang mulai mendebu dan karatan karena panasnya api furnace, turut menyeretku pada kesimpulan betapa kerasnya kehidupan ini, seperti keluhan karyawan furnace, gaji kecil badan hangus. Akhirnya saya putuskan untuk bergabung bersama. Serikat pekerja lahir dengan semangat, mencoba hidup dengan menggeliat. Serikat Pekerja tak pernah berhenti bergerak, tubuhnya tak pernah sekalipun kaku. Sepertinya pilihan bergabung disini sangat tepat, sebab napasnya yang meskipun kadang terengah-engah tapi tak pernah menyerah, jantungnya masih mendera, dan otaknya terus menulis dan meneriakkan kebenaran, keras terhadap ketidakadilan. Belakangan saya ketahui, napas, jantung, dan otak itu ada pada semua anggota yang tergabung didalamnya, ada harapan yang senantiasa dipupuk, ada semangat yang terus dikobarkan, ada persatuan dan persaudaraan yang terus dirawat.

Baca juga:  MENAKER SEBUT INDEKS O,10-0,30 BERASAL DARI KONTRIBUSI TENAGA KERJA

Terkadang memang peristiwa terjadi tanpa rencana. Mengapa Serikat Pekerja selalu bangkit ?,  padahal bisa dilihat bahwa terkadang ada fitnah, ada cacian, ada makian yang selalu ditujukan kepadanya. Saya cari jawaban atasnya. Ternyata usaha perbaikan terus ada, tak pernah putus, malah tidak pernah di sibukkan oleh perihal yang remeh temeh, namun terus bergerak secara bersama untuk menuntut keadilan.

Tahun 2020, Serikat Pekerja melipat dada, cacian dan hinaan terus bergulir, bahkan intimidasi dan pengancaman terhadap Ketua Serikat pun di lontarkan. Serikat Pekerja tak pernah merasa sakit bahkan semakin menunjukkan eksistensinya, terus berjalan pada koridor perjuangan yang lurus, terus berencana dan terus berpikir tentang kesejahteraan.

Dulu, pernah saya katakan kepada kawan saya secara terbata-bata, saya akan bergabung bersama, ikut meniupkan semangat juangnya. Hingga suatu waktu, Saya beranikan untuk berjanji bahwa akan selalu mengikrarkan diri dalam perjuangan bersama teman-teman serikat. Nekat ! Sebab tak tega, jika yang bersuara lantang pada kebenaran tidak kita dukung, bahkan tidak melibatkan diri didalamnya. Bahkan semestinya, karyawan dalam kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) idealnya mesti berserikat, karena banyak hal yang mesti dibenahi secara bersama, yang tentu mesti melibatkan Serikat sebagai perwakilan pekerja.

Baca juga:  DALAM RUU PPRT, PEKERJA RUMAH TANGGA WAJIB MENDAPAT JAMINAN KESEHATAN DAN KETENAGAKERJAAN

Janji terpenuhi.  napas, jantung, dan otak Serikat hadir menyalakan api dalam tubuh sebagai seorang buruh, gerakan Serikat Pekerja akan selalu mewarnai Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) dengan tujuannya dan terus berjuang untuk kesejahteraan, meskipun sulit namun akan tetap konsisten. Tidak ada darah memang, hanya keringat dan air mata yang akan selalu menderas disini, karena memang melibatkan diri dalam perjuangan tidaklah mudah, bersiap untuk menerima segala kemungkinan, dikucilkan dan bahkan diasingkan sekalipun hingga nanti ada yang berpisah, sebab pertemuan selalu bertalian dengan perpisahan. Sama halnya jabatan selalu bertautan dengan pertanggungjawaban.

Sejak itu hingga kini, Serikat Pekerja semakin tumbuh, penyadaran butuh waktu, namun kini keanggotaan mencapai ribuan orang dan kerja terus dilakukan. Terima kasih pada para senior, para rekan-rekan seperjuangan, serta para pengurus. Semoga, tubuh yang tumbuh ini semakin bernas dalam berpikir dan mapan dalam bersikap. Selamat untuk kita yang telah dan sedang ber-serikat.

Demi Kamu Kami Ada

Dan Untuk Mu Kami Satu

berserikat dan Berpadu

SPN Serikat Pemersatu

Kepada semua karyawan, berserikat lah..!!

_Bangkit melawan atau diam tertindas_

MM ITSS/Editor