Foto Istimewa
(SPNEWS) Jakarta, Massa buruh menggelar aksi demonstrasi di Patung Kuda, Jakarta Pusat. Mereka menuntut 3 hal, antara lain meminta agar harga bahan pokok diturunkan serta mendorong pemilu bersih.
Massa aksi yang berasal dari berbagai elemen buruh telah berkumpul di depan Patung Kuda. Massa buruh tampak membawa sejumlah atribut, dari spanduk, bendera, hingga banner berisikan tuntutan. Kondisi hujan lebat tak membuat buruh bubar untuk meneduh. Mereka tetap melanjutkan aksi sambil memakai jas hujan plastik.
Jalan Medan Merdeka Barat arah Bundaran HI ke Harmoni pun telah ditutup. Kendaraan yang melintas pun dialihkan ke jalur lain, begitu pula bus TransJakarta yang jalurnya tak bisa dilewati.
Presiden Partai Buruh sekaligus Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan aksi ini diikuti massa buruh yang berasal dari wilayah Jabodetabek, Jawa Barat, Tangerang Raya, Serang, hingga Cilegon. Setidaknya ada 3 tuntutan yang dibawa dalam aksi hari ini.
“Kami akan turun ke jalan dengan membawa 3 tuntutan, yakni satu turunkan harga bahan pokok, dua cabut omnibus law cipta kerja dan tiga tegakkan Pemilu bersih,” kata Said Iqbal kepada wartawan, (29/2/2024).
Said Iqbal pun menjelaskan alasan Partai Buruh harus turun ke jalan. Pasalnya, buruh menyorot kenaikan harga bahan pokok yang melambung tinggi tapi tidak diimbangi kenaikan upah yang memadai.
“Kenaikan harga-harga barang pokok, seperti beras, telur, dan barang pokok lainnya, tentu menyebabkan daya beli masyarakat berkurang hingga 30% lebih. Dan kondisi tersebut diperparah dengan kenaikan upah buruh yang hanya berkisar 2-4% saja,” jelasnya.
“Sehingga sudah dapat dipastikan bahwa kenaikan upah tersebut tidak akan mencukupi atas kenaikan harga bahan pokok yang saat ini terjadi,” sambungnya.
Karenanya, Partai Buruh mendesak agar pemerintah segera menurunkan harga barang pokok. Mengingat, sebentar lagi akan memasuki bulan suci Ramadan sehingga bahan pokok bisa naik lebih tinggi lagi.
“Karena itu, kita meminta agar pemerintah segera menurunkan harga-harga bahan pokok, baik itu beras, telur dan barang sembako lainnya. Karena kalau tidak diturunkan, maka kenaikan harga jelang puasa akan semakin melambung tinggi dan tak terkendali,” tegasnya.
Sementara tuntutan lainnya adalah penegakan Pemilu bersih. Said menilai gelaran Pemilu 2024 ini penuh kecurangan. Itu membuat KPU, Bawaslu, dan seluruh instrumen penyelenggara Pemilu di dalamnya mendapat sorotan besar dari masyarakat.
Said mengakui partainya memang tak mendukung salah satu paslon dalam kontestasi Pilpres 2024. Namun, mereka menilai kecurangan justru masif terjadi di Pileg 2024.
“Dalam konteks ini, Partai Buruh tidak untuk menilai hasil pilpres karena tidak mendukung capres manapun. Namun dalam gelaran pileg, sangat kelihatan curang dan tidak bersih,” ujarnya.
SN 09/Editor