Upah tak kunjung dibayar, karyawan mengancam menduduki dan menjual pabrik
(SPN News) Bogor, Para karyawan PT Sariwangi A.E.A yang melakukan unjuk rasa di depan gedung PT CLSA yang menuntut dicairkannya gaji di Desa Cicadas, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor ternyata sudah melewati tahap mediasi. Karyawan tersebut menuntut pembayaran upah mereka selama 2 bulan yang tidak dibayarkan oleh perusahaan.
Koordinator Aksi, Sutrisno, mengatakan pihaknya sudah melewati tahap mediasi bahkan berkomunikasi dengan departemen ketenagakerjaan.
“Mediasi kita sudah ada, berkali-kali bahkan itu hanya janji omong kosong, dan kita sudah berkomunikasi dengan Kemnaker, ternyata anjurannya harus dibayar secara full yaitu 100 persen,” ujarnya kepada wartawan, Senin (18/12/2017).
Namun langkahnya itu ternyata menurut Sutrisno belum menemukan titik terang sehingga akhirnya ia dan ratusan karyawan lainnya melakukan aksi unjuk rasa.
Iuran BPJS yang tak dibayarkan, uang pensiun dan gaji yang tak kunjung turun tersebut menurutnya juga menyebabkan para karyawan kesulitan memberi nafkah keluarga masing-masing.
Bahkan sampai ada karyawan yang diusir dari kontrakannya.
“Sampai saat ini, 10 hari, belum ada jawaban juga, mereka hanya bicara sabar, sabar dan sabar. Kita akan kuasakan pabrik, kita akan lelang, karena ini harus menjadi kewajiban pengusaha untuk membayar upah,” ungkapnya.
Abdul Munir dikutip dari tribunnews.com/Editor