PT Pan Brothers Tbk, produsen garmen dan tekstil itu mengejar penambahan kapasitas produksi pabrik dan anggaran yang disiapkan adalah sebesar US$ 30 juta.

(SPN News) Jakarta,  di tahun 2018 PT Pan Brother TBk akan menambah kapasitas produksi pabrik dan telah menyiapkan anggaran sebesar US$ 30 juta. Biaya ekspansi itu masuk dalam capital expenditure (capex) alias dana belanja modal tahun depan. Salah satu sumber dananya dari rights issue atau penerbitan saham baru. Sementara kalau mengintip laporan keuangan Pan Brothers per 30 September 2017, mereka masih memiliki duit lancar sebesar US$ 80,11 juta.

Yang terang, Pan Brothers berencana menggunakan capex untuk pengembangan usaha PT Eco Smart Garment Indonesia. “Pembangunan pabrik masih on going dan pastinya kapasitas akan meningkat sebesar 21 juta pieces dari membangun ataupun mengambil alih,” jelas Iswar Deni, Corporate Secretary PT Pan Brothers Tbk, Selasa (5/12).

Asal tahu, Eco Smart Garment adalah anak perusahaan Pan Brothers yang yang bergerak dalam industri garmen. Selain Eco Smart Garment, ada terdapat empat anak perusahaan lain yang juga berkecimpung dalam industri garmen.

Baca juga:  MENAKER TEGASKAN UPAH MINIMUM HANYA UNTUK PEKERJA LAJANG DAN DI BAWAH SATU TAHUN

Adapun rencana ekspansi Pan Brothers melalui Eco Smart Garment dalam wujud dua pabrik di Jawa Tengah. Target realisasinya awal tahun 2018. Satu pabrik hadir lewat proses pembangunan.

Lantas, satu pabrik lain berupa hasil akuisisi. Manajemen Pan Brothers mengaku mendapat beberapa penawaran untuk mengambil alih pabrik garmen. Bagi mereka, hal itu adalah peluang untuk mempercepat ekspansi. Hanya saja, Pan Brothers belum bisa blak-blakan mengenai lokasi persis kedua pabrik.

Selain Eco Smart Garment, anak perusahaan lain yakni PT Teodore Pan Garmindo juga kebagian jatah capex. “Kami juga siapkan pengembangan PT Teodore Pan Garmindo, Tasikmalaya 2 sebesar US$ 5 juta,” tutur Iswar.
Pabrik Teodore Pan Garmindo di Tasikmalaya sebetulnya sudah beroperasi sejak tahun ini. Namun, Pan Brothers ingin kapasitas yang lebih besar lagi. Target peningkatan kapasitas produksi pada akhir tahun 2018 atau awal tahun 2019.

Sekedar informasi, rancangan kapasitas produksi pabrik Eco Smart Garment 21 juta pieces per tahun sedangkan tambahan kapasitas produksi Teodore Pan Garmindo 6 juta pieces per tahun. Kalau keduanya beroperasi, kapasitas produksi terpasang Pan Brothers akan menjadi 117 juta pieces per tahun. Pasalnya kapasitas terpasang saat ini 90 juta pieces per tahun.

Baca juga:  PERINGATAN HUT RI KE 73 PSP SPN PT SELARAS KAUSA BUSANA KOTA BEKASI

Tak cuma pengembangan pabrik, Pan Brothers juga menyisihkan capex untuk maintenance atau perawatan mesin. Perusahaan yang tercatat dengan kode saham PBRX di Bursa Efek Indonesia itu mengalokasikan dana US$ 5 juta–US$ 7 juta

Selain menyediakan capex, Pan Brothers mengincar pertumbuhan kinerja. Secara konservatif, mereka biasa menargetkan kenaikan pendapatan 10%–15 % per tahun. Kalau target peningkatan laba bersih sejalan dengan kinerja penjualan serta strategi inovasi dan efisiensi. “Dalam kondisi apapun PBRX akan terus melakukan inovasi dari sisi collections maupun teknologi pembuatan garmen untuk global brands,” ujar Iswar.

Tercatat, Pan Brothers mengantongi lisensi untuk mendukung produksi beberapa merek. Sebut saja Uniqlo, Adidas, North Face, Lacoste, Salomon, Arcteryx, H&M dan Express. Mereka mengekspor produk-produk itu. Adapun tujuan ekspornya mengikuti permintaan perusahaan pemilik merek.

Shanto dikutip dari Kontan.co.id/Editor