(SPN News) Jakarta, 1 Mei 2017 buruh SPN yang berjumlah sekitar 10.000 orang dan berasal dari Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat menggelar aksi unjuk rasa di Jakarta dengan tujuan aksi ke Istana Negara. Buruh SPN bersama-sama dengan buruh Federasi/Konfederasi lain yang berjumlah sekitar 100.000 orang memenuhi bundaran Patung Kuda Jakarta. Aksi unjuk rasa ini merupakan puncak dari peringatan May Day 2017.
Massa aksi mulai memenuhi bundaran Patung Kuda sejak pukul 07.00 WIB dan terus berdatangan karena memang Patung Kuda ini menjadi titik kumpul dari sejumlah Federasi/Konfederasi yang akan melakukan aksi unjuk rasa dalam rangka memperingati May day 2017. SPN dalam peringatan May Day 2017 ini mengajukan beberapa tuntutan yaitu : 1. Tegakkan supremasi hukum, 2. Tolak PP No 78 Tahun 2015 Tentang Pengupahan, 3. Hapuskan pekerja kontrak dan outsorsing, 4. Tolak PHK terselubung yang menggantikan status pekerja tetap menjadi PKWT, 5. Ratifikasi Konvensi ILO 183 Tentang cuti 14 minggu.
Jam 09.30 WIB massa aksi mulai bergerak, tetapi akses jalan menuju istana telah diblokade oleh aparat keamanan. Pengamanan peringatan May Day tahun ini sangat ketat, mulai di depan Departemen Pariwisata jalan sudah diblokade dengan blokade beton setinggi sekitar 60 cm, 10 meter didepannya dipasang kawat berduri, barisan aparat keamana, barikade pagar besi dan terakhir deretan kendaraan taktis barakuda. Akhirnya massa aksi tertahan di depan Departeman Pariwisata, sejumlah negosiasi yang dilakukan oleh pimpinan buruh agar dapat menyampaikan pendapat di depan Istana Merdeka tidak digubris oleh aparat keamanan.
Menjelang pukul 12.00 WIB suasana semakin panas, blokade beton telah berhasil digeser oleh massa aksi buruh tetapi tetap saja massa aksi akhirnya tertahan oleh barikade kawat berduri. Sementara negosiasi terus dilakukan oleh pimpinan buruh ada kejadian yang cukup membuat suasana semakin panas yaitu berupa aksi pembakaran karangan bunga yang ditujukan untuk Ahok-Jarot yang berada disekitar Jalan Merdeka Barat.
Massa aksi SPN sendiri sekitar pukul 15.30 WIB mulai meninggalkan lokasi karena memang sangat sulit untuk menembus barikade dari aparat keamanan. Ini menjadi catatan tersendiri bahwa peringatan May Day 2017 diawasi sangat ketat, diawali dengan munculnya surat himbauan dari Menteri Tenaga Kerja bapak Hanif Dakiri agar buruh memperingati May Day di daerahnya masing-masing, kemudian setelah buruh datang ke Jakarta mereka tetap tidak bisa melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Merdeka karena tiddak diijinkan oleh aparat keamanan.
Shanto Jabar 6/Coed