​(SPN News) Tangerang, 21 Agustus 2017  PSP SPN PT Pancaprima Ekabrothers mengadakan penyuluhan untuk ibu hamil yang diadakan di ruang serbaguna TSM PT Pancaprima Ekabrothers dan diikuti oleh 30 orang peserta ibu hamil.

Acara dibuka oleh saudari Aprilianti dan selanjutnya sambutan dari perwakilan perusahaan bapak Rohim yang mengatakan “bahwa semoga kegiatan ini bermanfaat bagi karyawan PT Pancaprima dan semoga kerjasama dengan pihak Puskesmas dapat berlanjut dengan program program yang lain”. Selanjutnya bung Zainudin mewakili pengurus PSP PT Pancaprima mengatakan “semoga acara ini dapat bermanfaat bagi anggota serikat khususnya ibu- ibu hamil yang ada di perusahaan dan semoga dengan penyuluhan ini tidak hanya membuat ibunya sehat tapi juga bayi yang dikandung dapat terjaga dengan baik”.

Acara kemudian dilanjutkan dengan penyuluhan yang disampaikan oleh ibu bidan Supartini. Dalam kesempatan ini disampaikan bahwa pemerintah menganjurkan dalam pemeriksaan kehamilan sekurang-kurangnya memeriksakan kehamilan itu 3 bulan sekali, yakni pada usia hamil 0 – 12 minggu pertama yakni pada trimester pertama untuk mengetahui berkembang atau tidaknya janin kehamilan. Trimester kedua usia kehamilan 14 – 28 minggu sekali yakni untuk mengetahui tumbuh kembang janin, mengetahui berat badan janin apakah asupan gizi sudah tercukupi dan lain-lain. Trimester ketiga harus dua kali dalam melahirkan selain untuk mengetahui tumbuh kembang janin juga untuk mengetahui letak posisi janin harus berada diposisi yang benar letak kepala tangan dan kaki. Tujuan dari pemeriksaan rutin dalam kehamilan adalah agar ibu dan janin bayi sehat dan mengetahui apa saja kendala pada saat melahirkan jika posisi janin tidak dalam posisi yang benar.

Baca juga:  GUBERNUR BANTEN TOLAK REVISI UMK 2022

Ibu bidan Supartini juga menjelaskan tentang tanda-tanda bahaya atau resiko pada saat kelahiran atau persalin ada tanda-tanda bahaya dalam kehamilan, salah satunya adalah pendarahan pada saat melahirkan dan setelah melahirkan karena akan menyebabkan kematian ibu dan bayi. Tekanan darah  baik rendah ataupun tinggi dan juga infeksi pada ibu melahirkan dapat diketahui dengan adanya deman tinggi pada badan ibu.

Setelah semua materi disampaikan, para peserta diberikan kesempatan untuk bertanya. Salah satunya adalah saudari Hasanah yang menanyakan mengapa air ketuban bisa atau mudah pecah dan langsung dijawab oleh narasumber “setiap bungkus ketuban itu berbeda beda ada yang tebal dan tipis umumnya ketuban bersifat lunak jadi kalau usia kandungan sudah besar diusahakan pada saat berhubungan intim harus pelan pelan agar tidak membuat ketuban pecah”.

Baca juga:  KECENDERUNGAN PERUSAHAAN KURANGI PEKERJANYA

Sebelum acara berakhir dari pihak Puskesmas membagikan buku KIA untuk para peserta dan juga vitamin penambah darah agar tidak terjadi anemia pada ibu hamil.

Aprilianti Banten 3/Coed