(SPN News) Yogyakarta, 14 Februari 2016 bertempat di ruang Seroja Wisma Sargede Yogyakarta, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menyelenggarakan pendidikan politik bagi anggota KSPI yang ada di wilayah Yogyakarta, Tema dari acara ini adalah PENDIDIKAN POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK. Acara ini diikuti oleh sekitar 30 orang yang terdiri dari perwakilan beberapa federasi serikat pekerja anggota KSPI antara lain ; SPN, ASPEK INDONESIA dan juga FARKES REFORMASI yang ada di daerah Yogyakarta, acara ini diselenggarakan dengan tujuan untuk lebih memberikan pemahaman politik kepada para pekerja/buruh agar lebih memahami politik, karena pekerja/buruh  selama ini hanya dimanfaatkan suaranya ketika masa-masa pemilu. Diharapkan dengan diadakannya acara ini pekerja/buruh dapat lebih cerdas dalam menentukan sikap di setiap event politik, bukan hanya dimanfaatkan sebagai alat pemenangan seseorang ataupun kelompok tertentu tetapi juga ikut berpartisipasi sebagai pelaku atau orang yang bertarung dalam setiap event politik, baik pemilu legislatif maupun pemilihan kepala daerah.

Baca juga:  DIPHK SEPIHAK, PEKERJA JASA ANGKUTAN LAKUKAN UNJUK RASA

Acara pendidikan ini dibuka oleh presiden ASPEK INDONSIA Mirah Sumirat SE sekaligus sebagai pengisi materi yang pertama. Dalam kesempatan ini ibu Mirah Sumirat menyampaikan bahwa perpolitikan Indonesia saat ini seperti sudah tidak sesuai dengan tujuannya, dimana tujuan dari parlemen seharusnya adalah memikirkan untuk mensejahterakan rakyat bukan malah memikirkan partai/golongannya, Selain itu juga selama ini buruh hanya sebagai alat pendulang suara yang sangat mudah dimanfaatkan ketika musim event politik.

Narasumber lain yang hadir adalah Presiden Federasi Serikat Pekerja Farmasi dan Kesehatan Reformasi (FSP FARKES REF) Djufnie Ashary, yang mengisi materi pada sesi kedua, dalam kesempatan itu Djufnie Ashary menyampaikan spectrum politik yang mungkin bisa dipilih jika KSPI ikut terjun ke dalam politik praktis, dan pada sesi yang ketiga yang menjadi narasuber adalah Ketua Umum DPP SPN Iwan Kusmawan SH yang sekaligus salah satu anggota Dewan Eksekutif Nasional KSPI tersebut  memberikan materi tentang gagasan partai politik alternatif bagi para pekerja/buruh terutama anggota KSPI yang mungkin bisa saja suatu saat bisa membentuk suatu partai politik dari kelompok buruh / pekerja yang benar-benar murni pekerja.

Baca juga:  MENAKER AKAN MENGKAJI ATURAN KETENAGAKERJAAN TRANSPORTASI ONLINE

Kemudian acara terakhir adalah sesi tanya jawab berkaitan tentang buruh dan politik yang di situ banyak sekali masukan ataupun pertanyaan yang disampaikan oleh peserta kepada para narasumber. Salah satu peserta Aziz (32) dari ASPEK Yogyakarta menyampaikan pengalaman tentang rasa trauma terhadap politik ataupun partai politik itu sendiri, dimana kenyataan yang dirasakannya ternyata tidak sesuai dengan janji-janji politik sewaktu masa kampanye dulu. Lalu dari Hary (40) dari SPN menanyakan tentang kesiapan – kesiapan program apa jika partai politik alternatif itu jadi dibentuk. Para nara sumber dengan lugas memberikan jawaban atas segala pertanyaan dan masukan-masukan tersebut

Acara Lokakarya di tutup oleh bapak Iwan Kusmawan SH selaku anggota Dewan Eksekutif Nasional KSPI pada pukul 15.30 Wib, beliau mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut mendukung terlaksananya acara ini dan berharap agar tujuan dari diselenggarkannya acara ini dapat tercapai.

 

Jogja 1 – Heri