Ilustrasi

Semakin bertambahnya angka pengangguran dan berkurangnya lapangan pekerjaan membuat tantangan bagi angkatan kerja semakin berat

(SPNEWS) Jakarta, Jumlah pengangguran secara global maupun domestik semakin bertambah selama masa pandemi. Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti mengatakan, berdasarkan data ILO, selama 2020 lalu ada sekitar 33 juta pengangguran baru di seluruh dunia. Tak terkecuali di Indonesia yang jumlahnya juga kian bertambah sebagai dampak pandemi COVID-19.

“Di Indonesia kita juga menghadapi masalah ada 9,8 juta pengangguran. Ini belum termasuk setiap tahun ada lulusan dari sekolah atau perguruan tinggi ada tambahan pengangguran 2 juta orang. Dan akibat pandemi juga, pekerja yang awalnya full time sekarang jadi part time atau disebut pengangguran terselubung. Ini akan jadi tantangan ke depan,” ujar Destry dalam Webinar ILUNI UI Life After Campus, beberapa waktu yang lalu.

Baca juga:  CEGAH PENULARAN COVID-19, PT PUNGKOOK INDONESIA ONE LAKUKAN VAKSINASI

Menurut Destry hal tersebut akan menjadi tantangan besar khususnya bagi lulusan baru di tahun 2020 atau 2021. Sebab mereka tidak hanya bersaing dengan rekan seangkatan, tapi juga dengan pekerja-pekerja yang jadi korban PHK di masa pandemi. Untuk itu menurut Destry, angkatan kerja di masa saat ini harus berusaha lebih ekstra. Sebab hanya angkatan kerja tertentu yang menurut Destry bisa memenangkan persaingan sengit di masa pandemi.

“Lalu siapa yang bisa masuk dan memanfaatkan situasi ini? Pemenangnya adalah mereka yang cepat adaptasi, yang agile tinggi dan dia harus inovatif. Anak-anak muda sekarang dituntut untuk cepat adaptasi, agile enggak rapuh dan inovasi. Karena kepastian yang kita hadapi adalah perubahan itu sendiri,” ujarnya.

Apalagi pada masa saat ini juga lekat dengan pertumbuhan teknologi digital yang semakin mutakhir. Menurut Destry, angkatan kerja juga harus bersiap menghadapi kemajuan teknologi. Tak hanya itu Destry juga menekankan pentingnya soft skill bagi angkatan kerja. Menurutnya paham teori saja tidak cukup. Kecakapan seseorang dalam berkomunikasi dengan rekan kerja, menghadapi masalah, hingga mengambil keputusan juga sangat dibutuhkan di dunia kerja saat ini. Sebab menurut Destry, dunia kerja sangat kompleks dan tidak selalu linear.

Baca juga:  KEMNAKER TERBITKAN ATURAN YANG DISINYALIR SEMAKIN MERUGIKAN PEKERJA

“Kalau kita masuk di dunia kerja. Teori boleh, tapi enggak semudah yang kita bayangkan. Hubungannya enggak selalu linier. Karena di dunia nyata ada banyak latar belakang yang kita dihadapi. Makanya siapa yang kuat, siapa yang punya strategi bagus, punya komitmen, pasti bisa melewati tantangan ini,” ujarnya.

SN 09/Editor